EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih (NPAT) sebesar Rp 3,7 triliun pada 2017. Angka itu tumbuh 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah menjelaskan, pertumbuhan laba didorong oleh biaya dana yang lebih rendah, pengelolaan biaya operasional yang disiplin, serta kualitas aset lebih baik. Pasalnya, perseroan terus meningkatkan kualitas aset melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden ditambah proses collection dan credit recovery yang disiplin.
"Kami meningkatkan manajemen kredit dengan memajukan semua fungsi proses persetujuan kredit di setiap lini usaha di bawah naungan Chief Credit Officer," kata Seow Wah kepada wartawan di Jakarta, Senin, (12/2). Dengan begitu, sampai akhir 2017, total kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) turun sembilan persen menjadi Rp 3,4 triliun.
Sementara itu, rasio gross NPL Bank Danamon tercatat 2,8 persen. Biaya kredit juga turun 21 persen menjadi Rp 3,5 triliun. "Rasio biaya kredit pun berada pada tingkat 2,8 persen. Membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,5 persen," tutur Seow Wah.
Ia menambahkan, pertumbuhan laba berkelanjutan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam melakukan diversifikasi sumber pendapatan, memperkuat layanan nasabah, serta penerapan solusi berbasis teknologi dan digital secara komprehensif. "Bank Danamon terus membukukan laba seiring meningkatnya momentum dari inisiatif strategis jangka panjang kami," kata Seow Wah.
Ke depannya, strategi perusahaan tetap akan fokus pada segmen konsumer, Small Medium Enterprise (SME), dan lainnya. "Sama dengan strategi kita dari tahun kemarin," ujarnya.