Selasa 13 Feb 2018 10:39 WIB

Iran tak Ingin Ketergantungan dengan Minyak Mentah

Iran ingin beralih ke industri energi terbarukan, nanoteknologi, dan farmasi.

Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas pengeboran di ladan minyak Iran
Foto: REUTERS
Aktivitas pengeboran di ladan minyak Iran

EKBIS.CO, JAKARTA -- Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi mengatakan negaranya bertekad untuk tidak lagi bergantung pada minyak mentah. Iran ingin beralih ke industri energi terbarukan, nanoteknologi, dan farmasi.

"Iran sedangh berusaha untuk tidak lagi bergantung pada ekonomi berbasis minyak, dengan meningkatkan pertumbuhan melalui industri farmasi, dan nanoteknologi," kata Mohammadi saat membuka acara perayaan 39 Tahun Revolusi Islam dan Hari Nasional Republik Islam Iran di Jakarta, Senin (12/2).

Dubes Mohammadi menyampaikan bahwa pasca revolusi Islam di Iran, banyak perubahan positif terjadi, khususnya di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya. "Pasca revolusi, kami (rakyat Iran) berhasil lepas dari nepotisme, dan dominasi asing. Pencapaian penting Republik Islam Iran diantaranya mencakup praktik demokrasi, dan pemberian hak politik ke masyarakat," kata dia.

Dubes mengatakan, selepas revolusi Islam, pemerintah Iran, telah menggelar sekitar 40 pemilihan umum yang bebas. Bahkan, tingkat partisipasi masyarakat untuk pemilu tahun lalu telah mencapai 73 persen, terang Mohammadi.

Selain demokrasi, pemerintah Republik Islam Iran juga berktekad menciptakan kesetaraan gender, khususnya melalui peningkatan partisipasi perempuan di ranah publik.

"Dari berbagai pencapaian itu, Iran telah menempati urutan ke-18 untuk negara dengan perekonomian paling efektif di dunia," kata Mohammadi.

Nilai investasi langsung (Foreign Direct Investment) yang masuk ke negaranya mencapai 32 miliar dolar AS. Iran juga menempati urutan ke-16 untuk kemajuan di ilmu pengetahuan, dan peringkat lima untuk perkembangan industri nano-teknologi.

Dalam pidatonya, Mohammadi turut menyebut, hubungan antara Indonesia dan Iran terus bergerak ke arah yang lebih baik.

"Indonesia dan Iran telah membangun hubungan selama 67 tahun, dan hubungan keduanya akan terus menguat, khususnya setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi Teheran pada Desember 2016 lalu," ucap dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement