EKBIS.CO, DENPASAR -- Wisatawan Jepang yang menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali sebanyak 252.998 orang selama 2017. Jumlah itu meningkat 17.989 orang atau 7,65 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 235.009 orang.
"Mereka sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, dan hanya 651 orang yang datang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Ahad (18/2).
Ia mengatakan, Jepang dalam memasok wisatawan ke Bali menempati peringkat keempat setelah Cina, Australia, dan India yang mampu memberikan kontribusi sebesar 4,44 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,69 juta orang selama 2017.
Total kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tersebut meningkat 779.802 orang atau 15,62 persen dibanding tahun 2016 yang tercatat 4,92 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan, masyarakat Negeri Matahari Terbit dalam liburannya ke Bali umumnya sangat senang dengan keunikan seni budaya Bali itu, disamping keindahan panorama alam. Oleh sebab itu wisatawan Jepang dalam liburannya ke Pulau Dewata sering memanfaatkan waktunya untuk mempelajari tabuh dan tari Bali.
Mereka belajar kesenian pada sejumlah seniman asal di Pulau Dewata, bahkan ada sanggar di Ubud, Kabupaten Gianyar secara khusus mengajar wisatawan untuk menabuh dan menari Bali. "Mereka tidak sekali berliburan ke Bali, karena tahun depannya juga kembali berwisata ke Pulau Dewata sambil kembali melanjutkan mempelajari tabuh dan tari Bali," ujarnya.
Dari sepuluh negara yang terbanyak memasok turis ke Bali, hanya dua negara yang mengalami penurunan yakni Australia sebesar 4,21 persen dan Malaysia 5,15 persen. "Sedangkan delapan negara lainnya meliputi Cina meningkat 39,88 persen, India 45,59 persen, Inggris 10,07 persen, Amerika Serikat 12,11 persen, Perancis 7,61 persen, Jerman 15,11 persen dan Korea Selatan 15,45 persen," ujar Adi Nugroho.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Yuniarta Putra dalam kesempatan terpisah mengharapkan Japan Airlines (JAL) untuk membuka penerbangan reguler langsung dari Jepang ke daerah tujuan wisata Pulau Bali. Hal itu dapat dilakukan setelah Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan yang bermarkas di Jepang ANA (All Nippon Airlines) serta Air Asia memiliki dan melayani penerbangan reguler langsung Denpasar ke Tokyo dan Osaka, Jepang.
"Kami sudah bicara dengan ibu Makiko Iskandar, pemilik Rama Tours yang telah sukses mengadakan beberapa kali penerbangan carter dari Jepang ke Bali dengan okupansi penuh. Ibu Makiko sanggup menjual dan mengisi penerbangan JAL dari Jepang ke Bali," ujar Yuniarta.