Kamis 22 Feb 2018 09:24 WIB

Aplikasi Bank Pesat, Nasabah di AS Tetap Pilih Kantor Cabang

Nasabah lebih nyaman membuka rekening di kantor cabang bank daripada lewat aplikasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Transaksi lewat mobile banking menunjukkan kenaikan yang signifikan, sebaliknya nasabah mulai meninggalkan cara bertransaksi dengan datang langsung ke bank.
Foto: Antara
Transaksi lewat mobile banking menunjukkan kenaikan yang signifikan, sebaliknya nasabah mulai meninggalkan cara bertransaksi dengan datang langsung ke bank.

EKBIS.CO, NEW YORK -- Aplikasi mobile banking terus berkembang, akan tetapi 60 persen masyarakat Amerika masih tetap memilih untuk melakukan pembukaan rekening baru di kantor cabang. Berdasarkan survei dari perusahaan konsultan keuangan, Novants menyatakan, setengah dari nasabah bank di Amerika Serikat merasa kurang puas jika harus membuka rekening baru melalui aplikasi mobile banking.

Head of Customer Knowledge Novantas, Matthew Sharp mengatakan, preferensi nasabah pergi ke kantor cabang adalah menemukan rasa nyaman. Mereka bisa langsung bertanya kepada petugas jika terjadi kendala.

"Orang-orang masih bergantung pada perasaan nyaman pergi ke kantor cabang, meskipun frekuensinya jarang," ujar Sharp dilansir Reuters, Kamis (22/2).

Survei tersebut juga menyebutkan bahwa bank-bank yang mempertahankan kantor cabang masih memiliki keuntungan. Hal ini terlihat dari rencana sejumlah bank di Amerika Serikat yang akan membuka kantor cabang baru, seperti JPMorgan Chase & Co dan Bank of America.

Rencananya, Bank of America akan membangun sejumlah cabang di beberapa kota, salah satunya yakni Pittsburgh pada tahun ini. Sementara JPMorgan akan menambah 400 kantor cabang dalam kurun waktu lima tahun.

Novantas melakukan survei terhadap 4.352 orang yang dihubungi melalui email pada September 2017. Dari survei tersebut, beberapa nasabah bersedia membuka rekening baru melalui aplikasi mobile banking, asalkan bank bisa menangani masalah dari jarak jauh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement