EKBIS.CO, MUMBAI -- Bank Nasional Punjab (PNB) meningkatkan pengawasan dengan menggunakan jaringan keamanan global SWIFT. Hal ini menyusul adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pegawai mereka senilai 1,77 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Dilaporkan Reuters, Kamis (22/2), melalui jaringan keamanan ini maka hanya petugas PNB yang bisa mengakses serta mengirimkan pesan lewat SWIFT. Berdasarkan memo yang dikirim kantor pusat PNB ke semua kantor cabang regional menyebutkan, pesan yang dikirim lewat SWIFT harus dibuat, diverifikasi, dan disahkan oleh tiga petugas yang berbeda.
Seorang juru bicara SWIFT di Brussels mengatakan, mereka menerima laporan mengenai kasus kecurangan yang terjadi di PNB dan bersedia membantu mereka untuk meningkatkan keamanan. SWIFT memastikan bahwa jaringannya sangat ketat sehingga tidak mudah untuk disusupi.
Selain meningkatkan keamanan, PNB juga telah membentuk unit baru yang disebut Divisi Treasury Mumbai. Divisi ini bertugas melakukan verifikasi ulang sebagian besar pesan yang dikirim melalui SWIFT oleh kantor cabang.
Sebelumnya, Polisi federal India menangkap dan menahan tiga pegawai Bank Nasional Punjab karena melakukan praktik penipuan sebesar 1,77 miliar dolar AS. Skandal ini menunjukkan adanya kegagalan pengawasan oleh bank sentral di negara tersebut.
Polisi mengatakan, sebelumnya dua karyawan bank milik negara tersebut telah ditangkap karena terlibat kolusi dengan pengusaha perhiasan Nirav Modi dalam mengeluarkan surat jaminan palsu. Surat ini kemudian digunakan untuk mengumpulkan pinjaman dari bank-bank India di luar negeri selama tujuh tahun.
Adapun tiga pejabat bank yang ditangkap adalah Becchu Tiwari, seorang kepala manajer yang bertanggung jawab atas departemen valuta asing. Kemudian Yashwat Joshi, seorang manajer di departemen valuta asing, dan Praful Sawant, petugas bank. Polisi menyatakan, Nirav Modi dan Mehul Choksi yang memimpin peritel perhiasan Gitanjali Gems sedang berada di luar negeri sejak Januari lalu.