EKBIS.CO, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) menandatangani tiga kontrak senilai lebih dari Rp 1,2 triliun terkait proyek pengembangan infrastruktur di sektor maritim. Proyek yang kontraknya ditandatangani tersebut merupakan bagian dari rencana invetasi tahun 2018 senilai Rp 12 triliun.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhanan tersebut melibatkan kontraktor spesialis proyek maritim asal Belanda, Van Oord. Sementara dua kontrak yang merupakan sinergi antarBUMN, dipercayakan pada PT Wika Gedung dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Proyek pengembangan maritim berlokasi di tiga pelabuhan, Tanjung Perak di Surabaya, Benoa di Bali, dan Gili Mas Lembar di Lombok.
"Ketiga kontrak senilai sekitar Rp 1,2 triliun ini untuk mendukung ekspansi bisnis di bidang pengembangan infrastruktur layanan kapal pesiar dan juga diversifikasi bisnis di bidang properti," kata CEO Pelindo III, Ari Askhara dalam siaran persnya, Kamis (22/2).
Ari menjelaskan, Wika Gedung akan mengerjakan desain dan pembangunan dermaga kapal pesiar dan dermaga peti kemas di Terminal Gili Mas, yang merupakan pengembangan Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya sejumlah cruise internasional yang berkapasitas penumpang besar tidak dapat sandar pada terminal lama di Pelabuhan Lembar karena hanya bisa berlabuh dan para turis diantar ke dermaga menggunakan thunder boat.
Menurutnya, dengan adanya proyek tersebut, dermaga terminal baru akan didesain dengan kedalaman mencapai -14 meter LWS (di bawah permukaan air). Sehingga, ribuan wisatawan yang datang dengan kapal pesiar ukuran besar dapat disambut langsung di dermaga.
"Terminal Gili Mas akan memposisikan Pelabuhan Lembar sebagai gerbang wisata yang representatif. Pelindo III fokus pada peningkatan aksesibilitas karena merupakan faktor penting untuk mendorong peningkatan kunjungan turis ke Lombok. Apalagi nantinya akan ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata Mandalika di Lombok," ujat Ari Askhara.
Kemudian Van Oord akan mendukung revitalisasi alur dan kolam Pelabuhan Benoa Bali. Pelindo III terus menggenjot pengembangan pelabuhan gerbang wisata Pulau Dewata tersebut. Terutama untuk mempercantik bangunan terminal penumpang untuk mendukung penyelenggaraan gelaran internasional, IMF-World Bank Annual Meeting 2018, pada Oktober nanti.
"Tahun ini ditargetkan ada 85 kapal pesiar yang sandar di pelabuhan terbesar di Bali tersebut," kata Ari.
Sementara itu, untuk kontrak dengan PP merupakan pembangunan menara perkantoran pertama di kawasan pelabuhan, Pelindo Place. Menara ini akan dibangun menjulang setinggi 23 lantai di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dengan luas bangunan mencapai 60 ribu meter persegi.
"Pelindo Place akan menjadi ikon modernisasi kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Menara berkonsep ramah lingkungan ini akan menjadi pusat perkantoran urban yang mendukung kinerja bisnis kepelabuhanan," kata Ari.