EKBIS.CO, SEMARANG -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) ko Putro Sandjojo mengklaim, dana desa sangat bermanfaat untuk mengurangi masalah-masalah di desa, termasuk kemiskinan dan kekurangan gizi (stunting).
Eko menegaskan, dana desa berhasil mengurangi angka kemiskinan di desa sampai 4,5 persen. "Meski kemiskinan di desa masih tinggi, tapi penanganan kemiskinan lebih cepat ketimbang kota," ujar dia di Semarang dalam siaran persnya, Kamis (22/2).
Menurut Eko, dana desa juga mengurangi masalah kekurangan gizi. "Tiga tahun ini dana desa menurunkan stunting hampir 10 persen, dari 37 persen turun ke 27 persen, ujar Eko.
Kementerian Desa PDTT terus menaikkan distribusi dana desa. Pada 2015, dana desa disalurkan sebanyak Rp 20,76 triliun dengan serapan 82 persen. Kemudian pada 2016, dinaikkan menjadi Rp 46,9 triliun dengan serapan menjadi 97 persen. Tahun lalu, dana desa naik lagi Rp 60 triliun dengan serapan hingga 99 persen.
Eko mengatakan, desa mulai melakukan improvisasi terkait penggunaan dana. Total dana desa, kata dia, selama tiga tahun telah menciptakan jalan desa sepanjang 120 ribu kilometer (km), 1.990 km jembatan, puluhan ribu PAUD, posyandu, tanah longsor, drainase, dan infrastruktur lainnya. "Kuncinya semua itu di pengawasan. Itu akan efektif kalau masyarakat ikut mengawasi. Kalau ada penyelewengan, laporkan ke pihak berwajib kita akan ditindak tegas," ucapnya.