EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (26/2) pagi bergerak menguat sebesar dua poin. Rupiah menguat menjadi Rp 13.650 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.652 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan bahwa apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring dengan adanya sentimen positif dari pertumbuhan kredit perbankan hingga Januari yang telah tumbuh 7 persen secara tahunan. "Penyaluran kredit yang meningkat dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang akhirnya berdampak pada apresiasi rupiah," kata Reza di Jakarta, Senin (26/2).
Ia menambahkan bahwa adanya penjagaan dari Bank Indonesia terhadap fluktuasi rupiah turut menjadi salah satu faktor yang membuat mata uang domestik itu mengalami apresiasi. Kendati demikian, lanjut dia, apresiasi rupiah masih harus kembali diuji ketahanannya mengingat sentimen eksternal mengenai terbukanya peluang bagi The Fed untuk menaikan suku bunga acuannya dapat memicu permintaan dolar AS meningkat.
"Dolar AS masih berpotensi menguat seiring persepsi pasar yang tinggi terhadap kenaikan suku bunga The Fed," katanya.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan bahwa rupiah diperkirakan menguat seiring kemungkinan kembali masuknya investor asing ke pasar obligasi pemerintah. "Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran level Rp13.650-Rp13.670 per dolar AS," kata Ahmad Mikail.