EKBIS.CO, CIKARANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi yang berIokasi di Cikarang milik PT Kalbio Global Medika (KGM), anak perusahaan PT Kalbe Farma. Dia pun berbangga dengan dibangunnya pabrik ini karena memiliki tiga aspek penting, yaitu dari sisi investasi, teknologi, dan kesehatan.
Di bidang investasi, pendirian pabrik ini merupakan wujud investasi yang akan meningkatkan kapabilitas produksi obat-obatan industri farmasi. Terlebih Jokowi selama rapat kabinet selalu mempertanyakan pembangunan industri farmasi baru kepada menteri kesehatan dan perindustrian.
"Hari ini saya senang karena pabrik yang sudah dibangun selama tiga tahun sudah mulai beroperasi," ujar Jokowi, Selasa (27/2).
Jokowi mengatakan, di bidang inovasi teknologi pabrik ini bukan sekedar memproduksi bahan obat biasa, tapi dibuat dengan bioteknologi. Ini menjadi lompatan sehingga Indonesia tidak tertinggal dari negara lain. Dia pun terkaget karena biasanya bahan yang digunakan untuk obat-obatan adalah kimia, tapi sekarang pembuatannya menggunakan bahan baku bioteknologi yang dikembangkan dengan berbagai proses.
Di bidang kesehatan, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong kemajuan di sektor kesehatan dalam membangun SDM. Sektor perbaikan SDM kesehatan juga menjadi prioritas utama yang terus diperbaiki pemerintah.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan, pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini telah mendapatkan senifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan produknya siap dipasarkan akhir 2018.
Peresmian pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini merupakan bentuk komitmen Kalbe untuk mengambil inisiatif dan mendorong terciptanya industri farmasi yang terintegrasi. khususnya dalam hal kemandirian bahan baku, penguasaan tekno|ogi serta peningkatan ekspor.
"Kami berharap KaIbe dapat memberikan kontribusi lebih banyak bagi ketersediaan obat dan produk kesehatan bermutu demi meningkatkan kesehatan masyarakat lndonesia," kata Vidjongtius.
Total investasi KGM pada tahap awal mencapai Rp 500 milyar, digunakan untuk membangun fasilitas produksi. Kemudian dialokasikan dana sebesar Rp 200 milyar untuk riset dan pengembangan, serta transfer teknologi dari pihak China dan Korea Selatan.
Vidjongtius menuturkan, KGM akan memproduksi Erythropoietin (EPO) yang sangat dibutuhkan dalam pengobatan cuci darah dan kanker. Produk ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri dan direncanakan akan diekspor ke pasar ASEAN dan beberapa negara lainnya.
Selain Erythropoietin, KGM juga akan memproduksi Granulocyte Colony Stimulating Factor (GCSF) yang merupakan obat untuk meningkatkan produksi granulosit serta produk dengan molekul baru yaitu Efepoietin (Long Acting EPO) yang berfungsi untuk menstimulasi pembentukan seI darah merah. Selanjutnya direncanakan KGM akan memproduksi insulin dan beberapa produk MAb (Monoklonal Antibodi) untuk pengobatan kanker.
Dalam mengoperasikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini, Kalbe juga mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang bioteknologi dan rekayasa genetika yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memproduksi produk biologi dengan bekerja sama dengan l3L (Indonesia International Institute for Life Science). Hal ini merupakan bagian dari upaya Kalbe dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia untuk menjadi Iebih kompeten di bidang kesehatan.
PT Kalbio Global Medika saat ini memiliki fasilitas memproduksi obat biologi (biosimilar dan biobetter). Pabrik ini memiliki keunggulan fasilitas teknologi yang terkini, quality system dan fasilitas berstandar internasional serta ramah Iingkungan.
Pada tahun 2017 KGM berhasil mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi diantaranya Facility of the Year Award (FOYA) untuk kategori Honorable Mentions yang diberikan oleh lntemational Society for Pharmaceutical Engineering. Serta dinobatkan sebagai 'The most promising new biologics facility' oleh IMAPAC yang merupakan sebuah organisasi untuk membantu bisnis di seluruh dunia menghasilkan pertumbuhan nyata dan meningkatkan kesadaran akan dampak sosial mereka terhadap masyarakat.