EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak menampik tingginya harga bahan baku untuk pembangkit listrik, menjadi alasan PLN perlu melakukan langkah strategis agar bahan baku menjadi lebih efisien. Salah satu langkahnya adalah mengelola lahan tambang batu bara.
Direktur Pengadaan Strategis PLN Iwan Supangkat mengatakan, salah satu langkah agar mendapatkan bahan baku yang murah dan kepastian bahwa pasokan bahan baku batu bara aman selama PLTU bekerja adalah ikut mengelola dan membeli saham dari lahan tambang. Iwan menjelaskan, langkah mengakuisisi lahan tambang, maupun mengakuisisi setengah dan skema KSO (atau kerja sama) menjadi opsi PLN dalam melakukan efisiensi bahan baku.
"Jadi ada tiga skema. Akuisisi, akuisisi setengah dan kerja sama pengelolaan. Kan, kita memang ada proyek membuat PLTU mulut tambang. Ini kan dekat dengan lokasi tambang, nah untuk bisa menjamin bahwa PLTU PLTU ini mempunyai pasokan yang long term kita ambil cara dengan ikut mengelola lahan tambang tersebut," ujar Iwan di Hotel Fairmount, Rabu (28/2) malam.
Iwan menjelaskan, pada Juni ini rencananya proses akuisisi delapan lahan tambang akan selesai dilakukan. Pihaknya sampai saat ini masih mencoba mendiskusikan nilai valuasi aset lahan tambang dan deal harga dengan kontraktor tambang batubara.
Iwan menjelaskan, dengan mengakuisisi dan ikut mengelola lahan tambang, PLN bisa mendapatkan bahan baku batu bara dengan harga lebih murah. Di satu sisi, PLN tak perlu lagi mengeluarkan biaya distribusi bahan baku apabila PLN sudah mendapatkan kelola lahan tambang tersebut.
"Jadi kita nggak usah bayar lagi biaya angkut. Kan sudah disitu," ujar Iwan.
Dari delapan lahan tambang yang rencananya akan diakuisisi tersebut, satu lahan tambang di Jambi sudah selesai di akuisisi. Meski tak merigid siapa pemilik lahan tambang tersebut, Iwan menjelaskan, proses akusisi sudah selesai.
"Yang sudah selesai, satu. Itu di Jambi. yang lain masih proses," ujar Iwan.
Langkah efisiensi ini juga sebenarnya sudah dilakukan oleh PLN meski bukan melalui aksi akuisisi lahan tambang. Skema zonasi batubara dilakukan PLN agar bisa menekan cost operasional PLN dalam mendistribusikan bahan baku.
"Jadi kan, kalau pembangkit Kalimantan ya pakai batu bara dari sana. Sumatra juga begitu. Jadi, ini lebih hemat dan ongkos angkutnya tidak mahal," ujar Iwan.