EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke Malaysia sebagai Presiden Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Counsil pada tanggal 1-3 Maret 2018. Muhadjir melakukan kunjungan bersama rombongannya untuk menghadiri beberapa kegiatan yang terkait dengan masalah pendidikan.
Saat pemberangkatan dari Jakarta menuju Kuala Lumpur pada Rabu (28/2) lalu, rombongan Mendikbud menggunakan pesawat Garuda Indonesia, sehingga perjalanan pun berjalan dengan lancar. Namun, saat akan kembali ke Indonesia dari Bandara Kuala Lumpur menuju Bandara Soekarno Jakarta pada Sabtu (3/3) siang tadi, beberapa rombongan dari Mendikbud dibuat marah oleh salah seorang pramugari maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH0721.
Pasalnya, pramugari bernama Nurul Iman di pesawat tersebut tidak ramah terhadap penumpangnya, khususnya yang dari Indonesia. Republika.co.id yang kebetulan berada di pesawat yang sama, sempat menyaksikan keributan yang terjadi.
Kejadian ini bermula saat salah seorang rombongan Kemendikbud, Wahyudi meminta bantuan pramugari tersebut untuk mengangkat tas ranselnya ke atas bagasi kabin sesaat sebelum pesawat berangkat. Namun, pramugari itu menolak untuk membantu dengan memasang wajah judes dan sombong.
Menurut Wahyudi, pramugari bersikap tidak menyenangkan atau memandang rendah dirinya sebagai orang Indonesia. Sontak sikap pramugari itupun mendapat respons dari rombongan Kemendikbud lainnya, Poppy Dewi Puspitawati. Perempuan ini bertanya pada pramugari tersebut. "Tidak bisakah senyum sedikit?" kata Poppy.
Pramugari tersebut justru kembali membuat ulah dengan mengatakan, "Tidak perlu." Pramugari itu tetap memasang muka judes.
Tidak hanya bersikap tidak ramah terhadap rombongan Kemendikbud, Nurul Iman juga terlihat tidak ramah saat mengatur beberapa jamaah Indonesia yang baru saja datang melaksanakan ibadah umrah dari Makkah. "Emang ini kayaknya memandang rendah kita, besok-besok kita gak usah pakai Malaysia Air lagi," kata Poppy dengan nada yang agak tinggi.
Dengan adanya insiden kecil ini, rombongan Kemendikbud pun memanggil awak kabin lainnya agar menegur pramugari Nurul Iman. Rombongan itu pun mengajukan komplain, sehingga saat pesawat sudah terbang Nurul Iman pun mulai sedikit tersenyum kepada penumpang.
Namun, Wahyudi masih tidak bisa terima terhadap sikap pramugari itu. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, Wahyudi kembali mengajukan protes atas pelayanan buruk pramugari itu kepada atasannya.