Jumat 09 Mar 2018 11:54 WIB

Kementerian PUPR Alokasikan dana Rp 11 Trliun untuk PKT

PKT bertujuan meningkatkan jumlah uang yang beredar di desa.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono lokasi Program Padat Karya Tunai (PKT) irigasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Foto: dok. Istimewa
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono lokasi Program Padat Karya Tunai (PKT) irigasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan lebih dari Rp 11 triliun untuk melaksanakan Program Padat Karya Tunai (PKT). PKT bertujuan meningkatkan jumlah uang yang beredar di desa dengan bertambahnya pendapatan dan daya beli masyarakat desa.  "Untuk kegiatan PKT di Kementerian PUPR pada 2018 telah dianggarkan sebesar Rp 11,3 triliun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Salah satu PKT yang belum lama ini dilakukan berada di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Basuki mengatakan, pada 2018 ini, akan dilakukan pengecekan langsung pelaksanaan program PKT di setiap kunjungan Presiden.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan, ada beberapa kegiatan padat karya yang dilakukan di desa tersebut. Di antaranya yaitu irigasi kecil, pemeliharaan jalan nasional, jalan produksi dan bedah rumah.  "Upah yang diberikan di Kabupaten Tuban sebesar Rp 120 ribu untuk tukang dan Rp 95 ribu untuk pekerja," katanya saat meninjau lokasi Padat Karya Tunai (PKT) di Desa Bunut, Kamis (8/3).

Ia menjelaskan, program PKT di Desa Bunut terdiri dari PKT irigasi yang merupakan bagian Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3-TGAI). Juga Pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi pada areal pertanian seluas 85 hektare yang dibiayai melalui anggaran Ditjen Sumber Daya Air.

Para petani yang tergabung dalam perkumpulan Berkah Tani mengerjakan perbaikan saluran irigasi sepanjang total 900 meter. Saluran irigasi ini dikerjakan oleh 150 orang setiap hari. Pekerjaan diperkirakan akan selesai dalam dua bulan.

Alokasi anggaran program PKT untuk irigasi kecil di Provinsi Jawa Timur sendiri ada sebanyak 519 lokasi. Dananya sebesar Rp 117 miliar.

Selain itu di lokasi tersebut juga dilakukan PKT jalan produksi yang dibiayai Ditjen Cipta Karya melalui Program Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Kegiatan yang dilakukan yakni pekerjaan jalan beton dengan mutu K-175 sepanjang 277 meter dan lebar tiga meter. Selain itu juga ada pekerjaan timbunan tanah sepanjang 849 meter, pekerjaan talud pasangan batu sepanjang 378 meter dengan total biaya sebesar Rp 600 juta.

Jumlah pekerja per hari yang terlibat sebanyak 20 orang dengan lama pekerjaan tiga bulan. Secara keseluruhan Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran PISEW di Provinsi Jawa Timur pada 2018 sebesar Rp 70,8 miliar untuk 118 Kecamatan.

Sementara untuk PKT bedah rumah di Provinsi Tuban dilakukan di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang. Sebanyak 50 rumah akan dibedah dengan anggaran Rp 750 juta.

Sementara untuk Jatim, Kementerian PUPR mengalokasikan PKT bedah rumah bagi 9.400 unit senilai Rp 141 miliar di 327 desa. Program ini adalah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Ditjen Penyediaan Perumahan yang bertujuan memperbaiki kualitas rumah yang tidak layak huni menjadi layak huni.

Sedangkan yang berasal dari anggaran Ditjen Bina Marga yakni PKT pemeliharaan jalan yang dilakukan di Kabupaten Gresik melibatkan sebanyak 312 orang, Lamongan sebanyak 279 orang dan Tuban sebanyak 182 orang. Total nilai anggarannya sebesar Rp 13,4 miliar. Kegiatan yang dilakukan berupa pemotongan rumput, pembersihan drainase, serta pengecatan median jalan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement