EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta seluruh pihak untuk tidak khawatir dengan prediksi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Pernyataan Darmin merupakan respons atas proyeksi lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings. Seperti diketahui, S&P memproyeksi rupiah bisa melemah hingga menembus level Rp 15 ribu per dolar AS.
"Yang benar saja," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (14/3).
Darmin mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar disebabkan pengaruh eksternal. Ia mengaku, saat ini kurs belum memburuk secara konsisten.
"Kalau indeks harga saham melemah, terus kurs melemah, itu baru (perlu khawatir). Kalau terus-menerus itu baru (khawatir). Kalau dia masih sebentar, kurs masih membaik, IHSG masih baik, itu belum konsisten dia memburuk," ujar Darmin.
Darmin mengaku, pelemahan rupiah juga dipengaruhi pembagian dividen emiten di bursa saham. Meski begitu, ia meyakini faktor eksternal lebih mendominasi dan belum memicu kekhawatiran.
"Biasanya di awal Januari sampai Mei. Pada saat dividen mau dibagi itu akan ada pengaruhnya terhadap nilai tukar. Tapi sebetulnya ada asal muasal dari luar sehingga jangan terlalu khawatir," ujar Darmin.