EKBIS.CO, CHICAGO -- Caterpillar Inc akan menutup dua pabriknya di Texas dan Panama, serta mempertimbangkan untuk menghentikan operasional di Illinois. Penutupan pabrik ini sebagai bagian dari strategi meningkatkan profitabilitas dan membuat siklus bisnis menjadi lebih baik.
Dilaporkan Reuters, Ahad (18/3), rencana penutupan pabrik ini diumumkan secara internal selama dua bulan terakhir. Adapun penutupan pabrik tersebut akan mengurangi 880 karyawan.
Perusahaan peralatan berat terbesar di dunia ini mengalami penurunan penjualan terpanjang dalam sejarah. Antara 2012 dan 2016, penjualan Caterpillar turun lebih dari 40 persen. Penurunan tersebut menimbulkan adanya beberapa perubahan kepemimpinan dan juga menurunkan peringkat kredit oleh Moody's.
Caterpillar kini telah memulai strategi restrukturisasi dengan fokus pada lean manufacturing, ekspansi margin, dan efisiensi aset. Secara terpisah, unit Progress Rail Caterpillar mempertimbangkan menutup pabriknya di LaGrange, Illinois dan mengalihkannya ke Winston-Salem, North Carolina dan pemasok dari luar.
"Jika keputusan di pabrik LaGrange sudah final, maka kemungkinan akan berdampak kepada 600 pekerjaan," kata juru bicara Caterpillar.
Sejak 2013, Caterpillar telah mengurangi aset konstruksi, energi, dan transportasi hingga lebih dari 4 miliar dolar AS. Caterpillar memiliki 116.700 pekerja di seluruh dunia yang terdiri dari pekerja penuh waktu dan pekerja dengan kontrak fleksibel. Salah satu upaya efisiensi yang dilakukan oleh Caterpillar yakni berinvestasi untuk mengembangkan layanan online melalui e-commerce.
Rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan margin operasional Caterpillar menjadi 14-17 persen. Adapun Caterpillar mengantongi penjualan sebesar 45,5 miliar dolar AS pada 2017. Director of Investor Relation Caterpillar, Amy Campbell mengatakan, pada awal pekan depan perusahaan akan terus melihat pengurangan biaya struktural.