EKBIS.CO, BOYOLALI -- Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau yang dikenal dengan UPSUS SIWAB.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, mengatakan dengan UPSUS SIWAB, sapi dan kerbau betina produktif milik peternak yang sudah memasuki masa perkawinan harus segera dikawinkan, utamanya melalui sistem perkawinan inseminasi buatan (IB).
Menurutnya, inseminasi buatan merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang menjadi pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi.
”Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” ujar I Ketut Diarmita saat melakukan kunjungan kerja ke Kelompok Tani Ternak Subur di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (20/3).
Dikatakan, peternak sebagai tulang punggung peternakan nasional sudah semestinya sejahtera, sebab itu pemerintah kembali melanjutkan program UPSUS SIWAB tahun ini untuk percepatan pencapaian target kelahiran sapi dan kerbau secara massif dan serentak.
Tahun lalu, paparnya, capaian kinerja UPSUS SIWAB dinilai berhasil. Untuk pelayanan inseminasi buatan dari Januari 2017 sampai Maret 2018 telah terealisasi sebanyak 4.905.881 ekor, sedangkan sapi dalam kondisi bunting sebanyak 2.186.892 ekor dan kelahiran ternak sampai dengan Maret 2018 ini sebanyak 1.051.688 ekor.
Sedangkan untuk capaian kinerja UPSUS SIWAB 2018 dari Januari sampai Maret 2018 sebanyak 929.411 ekor atau 123,92 persen dari target IB sebanyak 750.000 ekor. Raihan untuk kebuntingan sebanyak 294.774 ekor atau 65,7 pesen dari target 448.689 ekor.
Adapun pedet yang lahir sebanyak 140.553 ekor atau 31,87 persen dari target 440.997 ekor. “Semua data hasil pelayanan petugas di lapangan dapat langsung dipantau oleh semua pemangku kepentingan,” katanya.