EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meningkatkan produksi jagung. Kerja sama itu bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, sekaligus mendorong ekspor.
Ketua PBNU Said Aqil Siradj menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya melalui sinergi ini bisa dimanfaatkan langsung oleh rakyat kecil.
"Ada orang yang sulit buang uang, tapi di Bondowoso misalnya, ada warga NU yang mecahin batu di sungai kering. Lalu setiap satu keranjang hanya dihargai Rp 600, jadi masih banyak rakyat di bawah garis kemiskinan. Makan kalau Pak Amran (Menteri Pertanian) ingin betul-betul memberikan afirmasi ke bangsa Indonesia kita dukung," tuturnya di Jakarta, Senin, (19/3).
Lebih lanjut, ia menjelaskan banyak rakyat di desa belum menikmati pembangunan ekonomi. Bahkan, kata dia, paket kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan 14 kali, belum menyentuh rakyat kecil.
Meski begitu, Said tidak memungkiri telah banyak lembaga bahkan Kementerian Keuangan yang ingin membantuk masyarakat desa. Hanya saja belum ada aksi lebih lanjut.
"Maka saya sambut positif langkah pak Amran untuk prorakyat dan petani yang mayoritas warga NU. Hal itu karena pada dasarnya NU tidak anti konglomerat, tapi janganlah konglomerat memonopoli kekayaannya sendiri. Pertumbuhan bagus tapi pemerataan harus," tegas Said.