EKBIS.CO, KENDARI -- Petani kelapa di Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara menyambut gembira kenaikan harga kopra tingkat petani dan pengumpul. Harga kopra kini menjadi Rp 10 ribu per kilogram.
Pedagang pengumpul kopra Buton Utara Jamrah (29) di Kendari, Sabtu (24/3) mengatakan petani semangat merawat dan mengolah kelapa setelah harga membaik. "Saat harga kelapa Rp 4.000 per kilogram petani tidak peduli dengan kelapa. Mereka beralih mengurus tanaman lain atau mencari pekerjaan lain dengan pendapatan lebih baik," kata Jamrah.
Selain kopra, dia mengatakan, juga limbah sabuk dan tempurung dapat diolah menjadi arang yang bernilai ekonomi. Sehingga satu bija kelapa tidak ada yang sia-sia. "Harga kopra mengalami peningkatan setelah ada investor asal India yang membeli bahan setengah jadi tersebut dalam skala besar. Gudangnya ada di Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan," ujarnya.
Ketua Kamar Dagang dan Indonesia (Kadin) Sultra La Mandi mengatakan petani daerah ini memiliki semangat kerja yang tinggi sehingga tugas pemerintah daerah dan pihak terkait adalah menghadirkan investor. "Sultra harus rajin mengikuti ajang promosi komoditas di tingkat nasional, bahkan luar negeri agat dikenal konsumen maupun investor asing," kata La Mandi.
Selain kopra juga masih banyak lagi komoditas andalan daerah ini. Antara lain, mete, merica, kakao, kemiri, kopi, cengkeh, nila, pinang dan lain lain.