EKBIS.CO, BOGOR -- Koperasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kencana menggelar Rapat Anggota Tahunan. Dalam rapat ini, DWP Kencana mengajak anggotanya untuk berbelanja di koperasi.
"Di tahun ini, para pengurus harus lebih giat mengimbau anggotanya untuk berbelanja di koperasi. Belanja di koperasi tidak hanya untuk meningkatkan modal tetapi juga keuntungannya akan kembali kepada anggota dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU)," ujar Ketua Penasihat II Koperasi DWP Kencana, Endah Nurochmah dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (23/3).
RAT tahun ini digelar di Paseban Sri Baduga, Balai kota Bogor. Jumlah anggota DWP sendiri saat ini sebanyak 365 orang. Endah kemudian mengatakan koperasi DWP Kencana harus menjadi tempat bagi anggota untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini mulai dari primer, sekunder dan tersier.
"Anggota bisa membeli peralatan elektronik sampai meminjam uang untuk kebutuhan-kebutuhan sekunder seperti biaya pendidikan, kesehatan, dan rekreasi. Tapi ini juga harus melihat dan menyesuaikan dengan kekuatan pendanaan koperasi," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan bahwa basis pembangunan ekonomi di Indonesia ada di koperasi. Namun saat ini keberadaan koperasi semakin kalah dengan jenis usaha yang lain. Beberapa koperasi bahkan harus ditutup karena tidak memenuhi indikator RAT.
"Kami ingin mencoba mendorong kemajuan koperasi melalui Dinas Koperasi dan UMKM dengan mengaktifkan RAT. Selain itu juga disiapkan pembinaan dengan cara pelatihan dan stimulus pinjaman," ujar Usmar.
Ia mengakui untuk memajukan koperasi memang tidak mudah karena didalamnya terdapat iuran dan kewajiban dari anggota yang kondisi ekonominya berbeda. Koperasi DWP sendiri disebut SHU- nya kecil, namun masih mampu memenuhi kebutuhan anggotanya.
"Simpan pinjam koperasi itu banyak kelebihannya. Bisa digunakan untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan yang utama memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.