Ahad 25 Mar 2018 22:58 WIB

Kenaikan Pertalite Picu Keheranan Warga

Indonesia kaya sumber daya alam, tapi mengapa harga bahan bakar malah tinggi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Budi Raharjo
Petugas membantu konsumen mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite pada kendaraan di SPBU Yos Sudarso, Jakarta, Ahad (25/3).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas membantu konsumen mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite pada kendaraan di SPBU Yos Sudarso, Jakarta, Ahad (25/3).

EKBIS.CO, TASIKMALAYA -- Rencana pemerintah menaikan harga pertalite sebesar dua ratus rupiah menjadi 8 ribu menuai keheranan dari sejumlah warga Kota Tasikmalaya. Mereka berpendapat seharusnya kenaikan tak perlu terjadi.

Salah satunya Reza Gumilar yang merasa harga pertalite tak sepantasnya dinaikan. Menurutnya, Indonesia ialah negara kaya sumber daya alam. Ia justru heran karena harga bahan bakar malah cenderung tinggi.

"Kok ini harganya malah naik lagi ya, saya heran dan aneh, padahal negara kita ya kaya minyak ngapain sih kok naik terus, padahal negara lain yang kaya minyak murah ah minyaknya," katanya pada Republika, Ahad (25/3).

Warga lainnya, Indra Danial mempertanyakan kebijakan kenaikan pertalite tanpa adanya sosialisasi lebih dulu. Ia menilai kenaikan harga pertalite seharusnya disertai sosialisasi masif. Sebab pertalite masuk komoditas yang dibutuhkan masyarakat.

"Naik tiba-tiba ya heran juga sih, ada apa? Seakan-akan pemerintah nutup-nutupin, saya baru tau naik pas mau ngisi bensin," ujarnya sambil menuding pemerintah yang kurang menyosialisasikan ihwal kenaikan harga Pertalite tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement