EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ditutup melemah 10,52 poin atau 0,17 persen menjadi 6.200,17. Hal ini didorong sentimen negatif eksternal. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga bergerak turun 3,18 poin (0,31 persen) menjadi 1.014,30.
Analis PT Astronacci International Anthonius Edyson di Jakarta, Senin mengatakan bahwa kebijakan Presiden AS Donald Trump, mengenai tarif impor untuk produk Cina masih menjadi sentimen negatif bagi bursa saham.
"Trump kembali membuat keputusan yang memicu perang dagang, investor saham merespon negatif kebijakan itu," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan IHSG relatif mulai terbatas seiring dengan perekonomian Indonesia yang masih cukup kondusif. Cadangan devisa Indonesia cukup tinggi senilai Rp128,059 miliar dolar AS per Februari 2018.
"Astronacci melihat Indonesia masih dalam kondisi perekonomian yang cukup stabil dan perang dagang tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia," katanya.
Ia menambahkan di tengah kondisi dalam negeri yang kondusif maka IHSG masih memiliki peluang untuk kembali bergerak ke area positif (rebound). Investor disarankan untuk melakukan akumulasi saham dengan strategi "buy on weakness".
Baca juga, IHSG Dinilai Terus Tumbuh karena Harga Saham RI Murah.
Ia mengemukakan bawa beberapa saham yang dapat menjadi perhatian untuk diakumulasi yakni Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 324.515 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,114 miliar lembar saham senilai Rp7,196 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 155 saham menurun, dan 129 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 148,24 poin (0,72 persen) ke 20.766,10, indeks Hang Seng menguat 239,41 poin (0,79 persen) ke 30.548,76 dan Straits Times melemah 8,93 poin (0,26 persen) ke posisi 3.412,46.