EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mendorong Bangka Belitung sebagai penghasil lada. Hal tersebut juga diharapkan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pagi tadi Erzaldi bertandang ke kantornya membicarakan lada. "Beliau mau kembangkan lada. Sudah ada 45 ribu hektare," katanya, Selasa (27/3).
Pada lahan tersebut, Babel dan Kementan akan melakukan replanting dan penanaman lada baru. Hal ini dilakukan mengingat adanya permintaan yang cukup besar dari India.
"Dalam waktu dekat kita akan ekspor ke sana, mungkin April atau Mei," ujar dia.
Menurutnya, dahulu ekspor lada masih harus melalui Vietnam. Lada Indonesia mengalami pengubahan pengemasan untuk kemudian diekspor ke India. Dengan melakukan ekspor secara langsung, diakui Amran akan memberi nilai tambah pada petani.
Seperti diketahui, saat ini atas perintah Presiden, pemerintah berupaya mendorong kembalinya kejayaan rempah-rampah di tanah air. Anggaran sebesar Rp 2,7 triliun untuk tahun ini telah disiapkan untuk perkebunan, hortikultura dan rempah.
Apalagi, ia melanjutkan, kualitas lada Indonesia adalah yang terbaik.
"Yang tidak ada di dunia, Bangka Belitung ini ladanya pedasnya 6,1 padahal umumnya hanya tiga. Jadi luar biasa dua kali lipat kadarnya. Ini disenangi dunia," katanya.
Keinginan Gubernur Babel tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah agar pengembangan pertanian dapat fokus berdasarkan keungulan komparatif daerah. Bantuan pun diberikan Kementan untuk pengadaan benih sekitar dua juta batang untuk 2.000 hektare lahan.
Berdasarkan laman Kementan, pada Desember 2017 lalu, ekspor lada dari Indonesia ke India sebesar 248.500 kg senilai lebih dari satu juta dolar AS. Sedangkan ekspor pada Januari 2018 menurun di angka 189.970 kg atau setara 887.757 dolar AS.