EKBIS.CO, PARIGI -- Panen perdana jagung varietas unggul hasil kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong di Desa Pelawa, Parigi Utara, mencapai 10 ton pipilan kering dalam empat hektare. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Nelson Metubun mengatakan panen di lahan seluas empat hektare ini sebenarnya untuk dijadikan benih dalam rangka pengembangan komoditas jagung di Kabupaten Parigi Moutong.
Nelson menjelaskan, sebelumnya pemerintah mengusulkan lahan untuk pengembangan benih jagung hibrida bima 19 uri seluas dua hektare, tetapi antusias petani ingin mengembangkan benih varietas unggul ini sehingga luas areal bertambah menjadi empat hektare. Panen jagung hibrida sebagai benih unggul yang diciptakan BPTP Sulteng ini mampu menghasilkan 2,5 ton/per kehtare, sehingga jika dirata-ratakan dengan luas lahan empat hektar maka produktivitas mencapai 10 ton.
Hasil panen jagung kelompok tani Parigi, katanya, akan dibeli langsung pemerintah dengan harga paling sekitar Rp 50 ribu/ kilogram dan selanjutnya akan dikemas lalu dibagikan kepada para petani Parigi Moutong untuk dijadikan bibit sebagai upaya untuk meningkatkan produksi komoditas jagung di kabupaten itu.
"Dalam setahun minimal petani bisa menanam tiga kali, karena dari massa tanam hingga panen membutuhkan 100 hari," ungkapnya.
Ia mengaku, dari 10 ton produksi hasil panen jagung dijadikan sebagi benih mampu mengisi luas lahan sekitar 666 hektare dari luas lahan yang direncanakan sebelumnya yakni 32.442 hektare. Pengembangan komoditas jagung di Parigi Moutong oleh pemerintah setempat terus digenjot sebagai upaya untuk mendukung dan mengawal ketahanan pangan di Sulteng.
Sebagai kabupateng yang menjadi salah satu sentra penghasil jagung, parigi Moutong bukan hanya berkontribusi ke daerah tingkat satu, melainkan kontribusi ini membantu ketahanan pangan nasional. Nelson menguraikan, respons petani Parigi cukup baik, sehingga memasuki pertanaman berikutnya, rencananya areal budidaya jagung hibrida bima 19 uri kelompok tani setempat berupaya akan ditambah lahan sekitar 20 hektar.