EKBIS.CO, JAKARTA -- Konsumen Pasar Mayestik Jakarta Selatan yang berada di bawah PD Pasar Jaya mulai kini bisa melakukan transaksi dengan uang elektronik atau e-money milik Bank Mandiri. Kerja sama bank BUMN tersebut dengan PD Pasar Jaya bertujuan membudayakan kebiasaan bertransaksi tanpa uang tunai dan meningkatkan kenyamanan saat berbelanja.
"Sinergi di Pasar Mayestik ini menjadi pilot program untuk kerjasama serupa di seluruh pasar kelolaan PD Pasar Jaya," kataDirektur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardisaat mengenalkan cara pembayaran non-tunai dengan Mandiri e-Money di Pasar Mayestik, Rabu (4/4).
Ia optimistis kolaborasi tersebut dapat mendukung program inklusi keuangan pemerintah serta menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai motor penggerak ekonomi provinsi DKI Jakarta. Pasar Mayestik menjadi pilot project dalam penerapan e-money di pasar tradisional.
Pada masa ujicoba yang akan diterapkan selama satu bulan ini telah diikuti 150 tenant dari total 500 tenant yang ada di Pasar Mayestik. Namun pihaknya menargetkan tahun ini semua pedagang di Pasar Mayestik mampu menerapkan transaksi e-money.
Ia berharap, dengan 500 pedagang jika satu pedagang dikunjungi 10 konsumen pee hari, itu artinya ada 300 konsumen dalam sebulan untuk satu pedagang. Sedangkan, dengan 500 kios itu artinya akan ada 150 ribu kartu e-money yang terbit.
Selain Pasar Mayestik, ia melanjutkan, Bank Mandiri menargetkan 30 persen dari total pasar yang ada di Jakarta untuk bergabung dalam cashlesssociety. Meski masih fokus pada Jakarta, pasar tradisional di luar Jakarta juga menjadi bidikan bank BUMN tersebut.
"Mungkin tahun depan," ujar dia.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pasar tradisional sudah harus diperhatikan terutama menuju era yang berbasis data dan teknologi. Kerja sama dengan Mandiri ini terkait cashless merupakan yang ketiga setelah sebelumnya bekerjasama dengan TCash.
Saat ini, kata dia, ada 153 pasar di Jakarta. Dengan target sebesar 30 persen dari Mandiri ia pun menyambut baik. Sebab, banyak pasar di Indonesia yang perlu mendapat sentuhan-sentuhan cashless.
"Akan banyak manfaat yang bisa didapatkan pedagang salah satunya mengetahui berapa transksi," ujar dia. Sedikitnya, perputaran uang di Pasar Mayestik Jakarta sampai Rp 30 miliar per bulan.