EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Pembangunan konstruksi bandara di Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan dimulai awal Juni 2018. Saat ini kontraktor sedang melakukan proses pengerasan tanah dan land clearing.
Hal itu sampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi pada wartawan usai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (4/4). "Kami menargetkan Januar 2019 airside sudah diselesaikan, selanjutnya secara bertahap pembangunan landside," jelasnya.
Dikatakan Faik, pembangunan bandara di Kulon Progo akan membuat Yogyakarta lebih istimewa. Lebih lanjut ia mengatakan dengan adanya bandara, Kulon Progo bisa menjadi ikon baru bagi Yogyakarta. Karena dari sisi desain bangunan sangat melihat kearifan lokal.
"Jadi kami bisa menggambarkan semacam Yogya kecil di dalam bandara itu. Jadi Yogyakarta kecil itu akan direfleksikan di desain interior dalam bandara," jelasnya.
Yang lebih penting yang membuat Yogya isitimewa, kata Faik menambahkan, adalah dampak secara ekonomi , terutama yang terkait dengan wisata. Dikatakannya, selama ini turis-turis asing yang datang ke Indonesia dengan menggunakan pesawat besar hanya melalui Bali dan Jakarta.
Dengan adanya Bandara di Kulon Progo memungkinkan pesawat besar bisa langsung ke Yogyakarta, sehingga dari sisi volume dampaknya sangat signifikan. "Karena pesawat besar bisa langsung landing ke Yogyakarta," ujarnya.
Ia mengungkapkan kalau selama ini jumlah turis asimg yang datang ke Yogyakarta per hari hanya ratusan, nanti dimungkinkan bisa ribuan wisatawan asing yang datang ke Yogyakarta. Karena mereka langsung bisa ke luar negeri menggunakan pesawat besar. "Dari situ bisa dibayangkan dampak secara ekonomi, karena yang datang bisa ribuan orang sehingga berdampak juga terhadap restoran, penyewaan mobil, hotel," paparnya.
Dengan demikian secara keseluruhan sangat signifikan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Yogyakarta. Ini momentum yang sangat luar biasa bagi masyarakat Yogyakarta untuk mendapat kesempatan yang langka. "Penambahan kapasitas penumpang di Bandara Kulon Progo luar biasa, bisa meningkat empat kali lipat dari sekarang," kata Faik.
Di samping itu, lanjutnya, dari aspek logistik juga menguntungkan. Selama ini ada kesulitan untuk ekspor dari Yogyakarta dan sekitarnya harus lewat Jakarta atau Denpasar dulu, sehingga bisa menimbulkan biaya tinggi. Dengan adanya bandara di Kulon progo, ekspor dari Yogyakarta bisa langsung sehingga biaya logistik lebih murah.