Jumat 06 Apr 2018 14:39 WIB

Perang Dagang, AS Bersedia Negosiasi dengan Cina

AS pertimbangkan daftar tarif tambahan untuk produk Cina.

Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: REUTERS/Mike Segar
Donald Trump

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Amerika Serikat bersedia bernegosiasi dengan Cina mengenai perdagangan secara serius. Sebelumnya upaya dialog hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Demikian disampaikan pejabat senior AS kepada Reuters, Kamis (5/4) malam di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antar kedua negara.

Pejabat yang enggan disebutkan identitasnya tersebut mengatakan, tidak ada sesi negosiasi resmi yang telah ditetapkan. Namun ada komunikasi yang sedang berlangsung dengan Cina pada bidang perdagangan.

Ia mengatakan, Presiden Trump akan mengirimkan notifikasi yang dapat dilaksanakan dan terukur dari Cina dalam setiap negosiasi perdagangan.Komentar itu muncul ketika Trump menginstruksikan para pejabat perdagangan AS untuk mempertimbangkan tarif tambahan baru bagi.

 

Dalam sebuah pernyataan, Trump mengatakan Perwakilan Perdagangan AS telah menetapkan Cina sudah berulang kali terlibat dalam praktik untuk mendapatkan kekayaan intelektual Amerika secara tidak adil.

Seorang pejabat senior mengatakan, pihaknya telah melakukan semacam negosiasi di berbagai forum .  Cina telah membuat banyak komitmen berbeda yang belum mereka ikuti.

"Tapi presiden sudah jelas, pemerintah sudah jelas, kami tidak mencoba untuk memulai perang dagang. Kami hanya mencoba untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan timbal balik, sehingga kami kembali terbuka untuk percakapan itu," ujar pejabat itu.

Pejabat tersebut mengatakan, China diduga berusaha untuk mendapatkan kekayaan intelektual AS melalui persyaratan usaha patungan.

"Presiden tidak akan mentolerir komitmen kosong atau penolakan untuk mengubah praktik-praktik buruk. Dan jika cara yang kami lakukan adalah melalui negosiasi, itu bagus," kata pejabat itu.

Pemerintahan Trump pada Selasa menargetkan 25 persen tarif pada sekitar 1.300 teknologi industri, transportasi dan produk medis untuk memaksa perubahan kekayaan intelektual Beijing, menjadikan pasar keuangan dunia berjalan.

Keesokan harinya Cina membalas dengan mengeluarkan daftar impor AS yang dikenakan tarif termasuk kedelai, pesawat, mobil, daging sapi, dan bahan kimia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement