EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di benua Afrika ditargetkan meningkat 11 persen pada tahun ini. Untuk mencapai target itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan bilateral dengan Maroko, Nigeria, dan Nigeria di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (10/4) lalu.
"Pertemuan bilateral tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika yang ditargetkan naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Mendag.
Pemerintah mencatat, nilai perdagangan antara Afrika-Indonesia pada 2017 mencapai 8,84 miliar dolar AS. Angka itu meningkat 15,25 persen dibandingkan capaian pada 2016.
Menurut Enggartiasto, salah satu tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara di kawasan Afrika adalah hambatan tarif. Sebab, Indonesia belum memiliki perjanjian dagang yang mengikat dengan negara-negara Afrika. Oleh karena itu, dalam pertemuan bilateral dengan Maroko dan Nigeria, kedua pihak membahas mengenai tarif perdagangan.
Selain hambatan tarif, Enggartiasto menyebut, dinamika politik internal di kawasan Afrika juga menjadi tantangan lain yang dapat menghambat perdagangan. Kendati begitu, ia optimistis Indonesia dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Afrika sesuai dengan target yang ditetapkan. Hal itu mengingat kedua pihak memiliki ikatan historis emosional di masa lampau.
Ikatan historis emosional tersebut yang membuat hubungan antara Indonesia dan Afrika menjadi istimewa. "Namun selain faktor tersebut, kita juga harus membuktikan bahwa kita mampu berkompetisi dengan negara lain," ucap Mendag.