EKBIS.CO, SURABAYA -- Pelindo III memperluas fasilitas lapangan penumpukan peti kemas (container yard) di Terminal Teluk Lamong (TTL), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Sehingga, saat ini container yard di Terminal Teluk Lamong menjadi 15 blok dengan kapasitas mencapai 1,5 juta TEUs, dibanding sebelumnya yang hanya 10 blok dengan kapasitas satu juta TEUs.
"Pelindo III konsisten mengembangkan Terminal Teluk Lamong secara bertahap. Kini pada tahap kedua mengerjakan perluasan container yard dari eksisting 10 blok dengan kapasitas satu juta TEUs, menjadi 15 blok dengan kapasitas mencapai 1,5 juta TEUs," kata CEO Pelindo III, Ari Askhara, Rabu (11/4).
Ia mengungkapkan, Terminal Teluk Lamong diproyeksikan sebagai terminal peti kemas utama di Pelabuhan Tanjung Perak. Ari menjelaskan, pada fase ultimate (final) terminal ini diproyeksikan menjadi seluas 30 blok lapangan penumpukan peti kemas dengan kapasitas mencapai 6,5 juta TEUs.
"Pelindo III berinvestasi untuk perluasan container yard (CY) atau lapangan penumpukan tahap kedua ini senilai hampir Rp 400 miliar," ujar dia, dalam siaran pers.
Ari Akshara mengaku, pengerjaan proyek pun dilakukan bersinergi Badan Usaha Milik Negara lainnya. Karena kontrak proyek tersebut dimenangi oleh BUMN infrastruktur, PT Nindya Karya.
Direktur Utama Nindya Karya, Indrajaya Manopol, pada kesempatan tersebut menyampaikan rasa syukur atas kontrak pertama yang diterima dari Pelindo III di tahun ini. Ia pun percaya diri dapat menyelesaikan proyek ini selama 18 bulan, meski target dari kontrak adalah dua tahun.
"Pelindo III akan diuntungkan jika proyek selesai lebih cepat, karena infrastruktur yang dibangun jadi dapat segera digunakan," katanya.
Indrajaya juga menganggap, proyek tersebut penting sebagai pengembangkan jalur logistik untuk menekan cost. Terlebih, itu merupakan bagian dari program Nawacita pemerintah agar target pertumbuhan ekonomi lima persen pada tahun ini dapat tercapai.