Rabu 25 Apr 2018 15:04 WIB

5.000 Ton Daging Impor Masuk Indonesia

Sebagian besar daging impor telah disimpan di gudang Bulog.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas Badan Urusan logistik (Bulog) menyusun daging kerbau beku impor dari India (ilustrasi).
Foto: Rony Munarman/Antara
Petugas Badan Urusan logistik (Bulog) menyusun daging kerbau beku impor dari India (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sebanyak 5.000 ton daging kerbau impor asal India telah masuk ke Indonesia. Komoditas tersebut diimpor oleh Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, sebagian dari daging impor itu telah disimpan di gudang Bulog. Sebagian lainnya langsung distribusikan untuk dijual lewat mitra pedagang.

Andrianto menyebut, saat ini ada 3.000 ton daging lagi yang sedang dalam perjalanan menuju Indonesia. Selanjutnya, pada Mei dan Juni, akan ada pengiriman daging impor masing-masing 8.500 ton dan 3.500 ton.

 

Sehingga, sampai akhir Juni mendatang, total daging kerbau impor yang akan masuk ke Indonesia mencapai 20 ribu ton.Perum Bulog telah mengantongi izin impor daging sebanyak 100 ribu ton sepanjang tahun 2018. Perusahaan pelat merah itu diizinkan untuk mendatangkan daging kerbau dalam kondisi beku dari India secara bertahap.

 

Baca juga, Kemendag: Kuota Impor Daging Sapi tak Dibatasi.

Namun, Bulog tak bisa sembarangan dalam memilih produsen daging. Hanya perusahaan India yang telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia saja yang diizinkan memasok produknya ke Tanah Air.

Selain Bulog, pemerintah juga telah memberi penugasan impor daging kerbau pada BUMN lainnya, yaitu PT. Berdikari. Pemerintah berharap, dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang mengimpor daging kerbau, harga jual komoditas pangan tersebut lebih bersaing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement