Kamis 26 Apr 2018 14:32 WIB

Bank Jatim Bukukan Laba Rp 376,85 Miliar

Laba didongkrak oleh pendapatan bunga dan kredit komersial.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas mengangkat tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, kebutuhan uang pada periode Ramadan dan Idul Fitri 1438 H di Jatim sebanyak Rp15,5 triliun, dengan rincian per denominasi perkiraan kebutuhan uang pecahan besar (UPB) Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000 sebanyak Rp12 triliun, sedangkan kebutuhan uang pecahan kecil (UPK) Rp10.000 ke bawah sebanyak Rp3,5 triliun.
Foto: Moch Asim/Antara
Petugas mengangkat tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, kebutuhan uang pada periode Ramadan dan Idul Fitri 1438 H di Jatim sebanyak Rp15,5 triliun, dengan rincian per denominasi perkiraan kebutuhan uang pecahan besar (UPB) Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000 sebanyak Rp12 triliun, sedangkan kebutuhan uang pecahan kecil (UPK) Rp10.000 ke bawah sebanyak Rp3,5 triliun.

EKBIS.CO, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 376,85 miliar pada kuartal I 2018. Laba bersih tersebut tumbuh 10,84 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 340 miliar.

Direktur Utama Bank Jatim, Soeroso, mengatakan, perolehan laba bersih didongkrak oleh pendapatan bunga dari kredit terutama di sektor konsumsi. "Selain itu, pendapatan bunga juga didongkrak dari kredit komersial," kata Soeroso dalam konferensi pers Paparan Kinerja Kuartal I 2018 Bank Jatim di Jakarta, Kamis (26/4).

Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur, mengatakan, selain pendapatan bunga dari bisnis konvensional, perolehan laba juga disumbang dari bisnis treasury. Salah satunya untuk meningkatkan transaksi repo, termasuk strategi placement.

 

Untuk meningkatkan pendapatan bunga, Bank Jatim masuk dalam jual beli surat berharga atau bond. "Saat ini pendapatan bunga treasury sudah 22 persen dari total pendapatan bunga," terang Ferdian.

Ferdian menjelaskan, total penyaluran kredit Bank Jatim pada kuartal I 2018 tercatat sebesar Rp 31,41 triliun, tumbuh 7,22 persen (yoy). Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi sebesar Rp 22,25 triliun, tumbuh 11,62 persen (yoy).

"Proporsi kredit yang tumbuh tinggi itu di konsumer, tujuannya untuk mendorong laba," imbuh Ferdian.

Kualitas kredit yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross mengalami perbaikan menjadi 3,7 persen pada kuartal I 2018, dibandingkan posisi kuartal I 2017 di level 4,84 persen. Sedangkan NPL nett juga mengalami perbaikan menjadi 0,48 persen dari sebelumnya 0,6 persen.

Sampai akhir Maret 2018, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim tercatat mencapai Rp 45 triliun, tumbuh 8,48 persen (yoy). Porsi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tercatat mencapai 69,57 persen dari total DPK.

"Aset Bank Jatim sampai akhir Maret 2018 tercatat mencapai Rp 55,31 triliun atau tumbuh 9,93 persen," ucap Ferdian.

Sementara rasio keuangan Bank Jatim sampai akhir Maret 2018 juga menunjukkan tren positif. Antara lain, Return on Equity (ROE) sebesar 21,50 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,57 persen, dan Return on Asset (ROA) sebesar 3,88 persen. Selain itu, rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) mengalami perbaikan menjadi sebesar 59,88 persen dari sebelumnya 62,62 persen.

Soeroso menambahkan, target pertumbuhan kredit Bank Jatim sampai akhir 2018 sebesar 15 persen dengan nominal sebesar Rp 33 triliun. Perolehan laba ditargetkan mencapai Rp 1,7 triliun. Sedangkan DPK sampai akhir tahun ditargetkan sebesar Rp 41 triliun. "Rasio CAR kami harapkan 22,9 persen. Sedangkan LDR 76 persen," ujar Soeroso.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement