EKBIS.CO, PALU -- Bulog Sulawesi Tengah mengaku stok gula pasir dan minyak goreng di gudang saat ini sudah menipis sehingga perlu ditambah. "Persediaan gula pasir di gudang Bulog tinggal sekitar 300 ton dan minyak goreng 28 ton," kata Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulteng, Bahar Haruna di Palu, Jumat (27/4).
Ia mengatakan stok gula pasir sebanyak itu diperuntukan bagi masyarakat yang ada di seluruh kabupaten/kota di Sulteng. Terutama mendukung kegiatan pasar murah dan juga disalurkan ke rumah pangan kita (RPK).
Bulog tetap akan menambah pasokan kedua komoditas strategis itu untuk memenuhi permintaan masyarakat yang terus mengalami peningkatan menjelang bulan puasa dan Lebaran. Bahar juga mengatakan di Sulteng sudah ada sekitar 800 RPK tersebar di seluruh kabupaten/kota. Namun paling banyak di Palu, ibu kota Provinsi Sulteng sekitar 300 RPK.
Semua komoditas yang disiapkan Bulog dijual ke RPK dengan harga relatif lebih murah dibandingkan di pasaran umum. Bulog dalam menjual berbagai komoditas selalu mengacu pada harga yang ditetapkan pemerintah. Harga pemerintah dipastikan lebih rendah dari harga di pasaran.
Selain gula pasir, Bulog Sulteng juga memiliki stok minyak goreng sekitar 28 ton dan akan ditambah lagi pasokan kebutuhan itu dalam waktu dekat. Sementara persediaan beras di gudang Bulog sekarang ini sekitar 8.000 ton, cukup untuk kebutuhan penyaluran selama beberapa bulan mendatang.
Bulog juga terus gencar membeli beras produksi petani lokal. Meski harus bersaing dengan para pedagang pengumpul yang datang dari Gorontalo dan Manado. Harga gula pasir di tingkat pengecer di Palu berkisar Rp 13 ribu per kg, minyak goreng Rp 13 ribu per liter dan beras medium Rp 9.000 per kg dan beras premium mencapai Rp 12.500/kg.