EKBIS.CO, SURABAYA -- Pelindo III berinvestasi mendatangkan peralatan angkat peti kemas untuk ditempatkan di beberapa pelabuhan yang dikelolanya. Sepanjang 2018 BUMN operator pelabuhan tersebut siap mendatangkan tujuh unit reach stacker (kendaraan pengangkat peti kemas).
CEO Pelindo III, Ari Askhara, meyakini bertambahnya peralatan HMC dan reach stacker akan meningkatkan produktivitas operasional di lapangan penumpukan. "Sehingga produktivitas terminal peti kemas yang dikelola Pelindo III akan terus meningkat seiring peningkatan throughput (arus peti kemas)," kata Ari Askhara, dalam siaran persnya, Rabu (2/5).
Ari mengungkapkan, Pelindo III juga memberi perhatian lebih pada pengembangan pelabuhan-pelabuhan di luar Jawa untuk mendorong perekonomian setempat. Datangnya peralatan tambahan diharapkannya akan meningkatkan efektivitas kinerja.
Sehingga, pemilik barang yang mengirim barangnya via pelabuhan akan menikmati manfaat biaya logistik yang lebih efisien. Dampak turunannya diharapkan industri akan semakin bergeliat dan di level masyarakat daya beli bisa meningkat.
"Efektivitas operasional akan membawa manfaat pada pemilik barang. Karena potensi adanya keterlambatan layanan akibat antrean semakin minim dan jika ada alat yang perlu direparasi, peralatan pengganti sudah tersedia," ujar Ari Askhara.
Engineering and ICT Director Pelindo III, Husein Latief memaparkan, lima reach stacker baru Pelindo III tersebut ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Perak, Terminal Teluk Lamong, serta di Kalimantan Tengah untuk Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai.
Alat tersebut, selain dilengkapi mesin berteknologi baru pabrikan Volvo yang lebih bertenaga, juga memiliki kapasitas angkat hingga 31 ton pada row kedua. "Mesin baru ini juga lebih hemat bahan bakar, sehingga lebih hemat biaya operasional dan yang terpenting lebih ramah lingkungan," kata Husein Latief.
Ia melanjutkan, pemilihan reach stacker untuk pelabuhan kecil, perlu mempertimbangkan luasan lapangan penumpukan yang lebih sempit. Maka dari itu, Pelindo III memilih reach stacker dengan wheel base yang panjang, yakni 6,25 meter, dengan kapasitas angkat di row kedua cukup besar.
"Karena fitur ini bermanuver dengan baik di tempat sempit dan mampu mengangkat peti kemas di tingkat dua dengan posisi pengambilan miring dan mengurangi risiko tipping/overload," ujarnya.
GM Pelindo III Sampit, Jasri, membenarkan hal tersebut. Saat arus peti kemas ramai, potensi antrean bisa terjadi karena menunggu layanan dari satu reach stacker yang tersedia.
"Peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Sampit, salah satunya dikontribusikan oleh peningkatan arus komoditas pupuk. Tambahan peralatan akan meningkatkan distribusi komoditas penting untuk wilayah Kalimantan Tengah," kata Jasri.