Jumat 04 May 2018 15:05 WIB

Kemendag: Tak Ada Alasan Kenaikan Harga Pangan Ramadhan

Stok pangan di 25 provinsi diklaim tersedia untuk Ramadhan.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nur Aini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memantau stok pangan jelang Ramadhan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/5).
Foto: Republika/ Mas Alamil Huda
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memantau stok pangan jelang Ramadhan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/5).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti memastikan stok pangan nasional jelang bulan Ramadhan masih tersedia. Bahkan, beberapa harga bahan pokok seperti beras mengalami penurunan.

"Sudah 25 provinsi didatangi, kondisi dari sisi stok aman bahkan harga beras turun mencapai HET (harga eceran tertinggi) untuk beras medium dan premium," kata dia saat bersama Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/5).

Tjahya mengatakan, amannya stok diprediksi akan membuat harga bahan pangan stabil. Dia menjamin fluktuasi harga tidak akan terjadi sampai lebaran Idul Fitri. "Tidak ada alasan pedagang menaikkan harga karena stok aman. Kondisi aman insya Allah sampai idul fitri," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, pasokan pangan terus dimonitor setiap saat. Kementan memastikan pasokan saat ini mencukupi untuk kebutuhan nasional.

"Beras, telur, daging, ayam, cabai, bawang, sudah diantisipasi. Luas tanam ditambah sejak tiga bulan lalu. Kami akan kawal distribusi. Karena terlambat 1-2 jam saja akan menyebabkan kenaikan harga di konsumen," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyambangi Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta Timur, Jumat (4/5). Usai berkeliling, Sandi menyatakan stok pangan untuk warga Ibu Kota selama bulan Ramadhan dipastikan aman.

"Posisi aman dan insya Allah tidak akan ada gejolak untuk puasa dan lebaran," kata dia usai berkeliling Pasar Induk Kramat Jati.

Sandi mengatakan, pengawasan terhadap stok pangan akan dilakukan real time atau setiap saat. Dia meminta semua perwakilan telepon genggamnya aktif 24 jam. Hal tersebut untuk mengantisipasi jika ada kendala yang harus diselesaikan segera.

"Kalau telat 1-2 jam bawang dari Brebes, cabai dari Magelang, harga bisa naik," ujar politikus Gerindra itu.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement