Sabtu 05 May 2018 00:34 WIB

Basuki Sebut Infrastruktur Jalan Mudik Sudah Lebih Baik

Pemudik memiliki alternatif rute sehingga tidak hanya mengandalkan jalan tol.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat sesi foto untuk tokoh Perubahan Republika.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat sesi foto untuk tokoh Perubahan Republika.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan kesiapan infrastruktur jalan dalam menghadapi arus mudik tahun 2018 lebih baik dari tahun 2017. Pada Diskusi Panel Kesiapan Pengamanan Arus Mudik 2018 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Jumat (4/5), Menteri Basuki mengatakan dengan adanya penambahan ruas jalan tol dan preservasi pada ruas-ruas jalan nasional, para pemudik memiliki alternatif rute sehingga tidak hanya mengandalkan jalan tol untuk ke kampung halaman.

"Kementerian PUPR tengah melakukan perbaikan Jembatan Cincin Lama yang berada di Jalur Pantura Jawa yang ditargetkan selesai H-10 bisa selesai dan digunakan. Jalur Pantai Selatan Jawa kondisinya baik. Sementara untuk jalan tol tidak ada lagi jalur darurat," kata Basuki melalui keterangan resmi.

Ia memaparkan untuk jalan tol Jakarta hingga Surabaya, jalan tol yang operasional sepanjang 524 km dan fungsional sepanjang 234 km. Jalan tol Jakarta hingga Pemalang (324,55 km) sudah beroperasi, Pemalang-Semarang (108,2 km) bisa dilalui fungsional di mana pada ruas ini terdapat Jembatan Kali Kuto yang ditargetkan selesai H-7.

Selanjutnya, ruas Semarang-Salatiga (40,40 km) statusnya sudah operasional, Salatiga-Solo (32,54 km) fungsional, Solo-Sragen (35,2 km) sudah siap diresmikan dan ruas Sragen-Ngawi (55,05 km) fungsional.

Menteri Basuki menambahkan untuk Tol Ngawi Kertosono ruas Ngawi-Wilangan (47,95 km) sudah diresmikan 29 Maret 2018 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Sementara itu, ruas Wilangan-Kertosono (38,56 km) bisa digunakan fungsional.

"Di akhir 2018 ruas yang fungsional akan sudah beroperasi seluruhnya. Untuk Tol Bogor Ring Road, karena hanya 2,8 km siap dioperasikan tidak perlu diacarakan secara khusus," kata dia.

Titik kritis mudik tahun 2018 yakni pada lokasi pembangunan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter. Jembatan ini berada pada ruas tol Salatiga-Kartasura.

Kementerian PUPR menyatakan Jembatan Kenteng masih belum terselesaikan untuk mudik Lebaran 2018. Rencananya, akan dibangun jalan rigid pavement yang akan melintasi di bawah Jembatan Kenteng.

Dalam kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan dengan tersambungnya Jalan Tol Jakarta-Surabaya, animo masyarakat untuk menggunakan jalan tol sebagai jalur mudik akan menjadi lebih tinggi.  "Kami harapkan nanti pemudik sebagian juga menggunakan jalan arteri. Kewenangan kami di lapangan nanti untuk mengalihkan dari jalan tol ke jalan arteri jika terjadi kepadatan," kata Royke.

Untuk memberikan kenyamanan pemudik pada ruas tol fungsional, disediakan 27 tempat istirahat sementara setiap 10-20 km yang dilengkapi fasilitas parkir kendaraan berkapasitas 250 mobil serta mushala, dan tempat makan. Untuk jalan tol yang sudah operasional di Pulau Jawa, total terdapat 13 tempat istirahat dan 30 tempat istirahat dan Pelayanan (TIP) yang juga akan dilengkapi dengan fasilitas toilet tambahan.

Tol yang sudah operasional ditambah dengan adanya tempat parkir sementara (parking bay), sebagai antisipasi meluapnya jumlah kendaraan yang parkir di rest area. Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR pada saat arus mudik akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas, BMKG, Basarnas dan Kementerian/Lembaga lainnya yang terkait dalam penanganan mudik lebaran 2018.

Salah satunya yakni bekerjasama dengan Pertamina di setiap TIP dan parking bay akan menyiapkan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan kemasan dan mobile dispenser jika diperlukan untuk kondisi darurat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement