EKBIS.CO, JAKARTA -- Citi Indonesia mencatat laba bersih Rp 584 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Angka itu turun sekitar 14,8 persen year on year (yoy) bila dibandingkan kuartal I tahun lalu.
Direktur Utama Citi Indonesia Batara Sianturi mengakui, ada sedikit penurunan laba pada kuartal I 2018. "Laba bersih turun pada kuartal I tahun ini karena impact dari cost of credit. Tahun lalu cost of credit rendah sekali sedangkan cost of credit tahun ini tinggi. Kebanyakan driver-nya di cost of credit," jelasnya di Jakarta, Senin, (7/5).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, menurunnya laba pada kuartal pertama 2018 ini juga karena tahun lalu ada pembalikan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Hal itu bersifat tidak berulang.
Laba bersih kuartal pertama 2018, kata dia, berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 1,05 triliun dan pendapatan berbasis komisi bersih (net fee based income) sebesar Rp 540 miliar. Sementara, lini bisnis institutional banking dan consumer banking masing-masing berkontribusi sebesar 55 persen serta 45 persen dari keseluruhan pendapatan bunga bersih bank.
Kemudian rasio profitabilitas Citibank pada kuartal pertama 2018 dinilai solid. Dengan perolehan Return of Asets (ROA) 3,95 persen dan Return on Equity (ROE) 14,31 persen.
"Citibank berkomitmen terus mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kami pun bersyukur dengan kinerja Citibank pada kuartal I 2018," tutur Batara.