EKBIS.CO, JAKARTA — PT Bank Syariah Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 120,68 miliar pada kuartal I 2018. Laba tersebut naik 33,70 persen dibandingkan kuartal I 2017 yang sebesar Rp 90,26 miliar.
Direktur Utama Syariah Mandiri, Toni EB Subari mengatakan, perolehan laba kuartal I 2018 dihasilkan dari peningkatan pembiayaan yang tumbuh 10,47 persen menjadi Rp 61,22 triliun dibandingkan Rp 55,42 triliun periode sebelumnya.
"Kami bersyukur dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada kuartal I 2018 dibanding periode yang sama tahun 2017," kata Toni melalui siaran pers, Ahad (13/5).
Toni menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel yang terdiri atas pembiayaan konsumer, pawning, serta usaha kecil dan mikro.
Segmen ritel tumbuh 13,58 persen year on year (yoy) menjadi Rp 35,55 triliun pada kuartal I 2018 dibandingkan Rp 31,30 triliun pada kuartal I 2017.
Sementara itu, pembiayaan segmen wholesale tumbuh 6,70 persen (yoy) menjadi Rp 25,67 triliun per 31 Maret 2018 dibanding Rp 24,06 triliun per 31 Maret 2017.
Peningkatan kinerja juga diimbangi perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) dari 3,16 persen menjadi 2,49 persen.
Adapun NPF Gross per kuartal I 2018 sebesar 3,97 persen atau turun dibandingkan kuartal I 2017 yang sebesar 4,91 persen.
Menurut Toni, perbaikan kualitas masih menjadi salah satu strategi dari lima strategis bisnis yang ditetapkan pada 2017 dan 2018.
Strategi yang telah ditetapkan antara lain, Pertumbuhan Bisnis yang sehat dan sustain, Perbaikan Kualitas Pembiayaan, Peningkatan Fee Based Income (FBI), Produktivitas dan Efisiensi, serta Contribution Margin.
Toni menambahkan pertumbuhan pembiayaan berdampak pada pendapatan margin bagi hasil yang naik 7,77 persen semula Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,85 triliun.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) per kuartal I-2018 meningkat 16,26 persen menjadi Rp 82,58 triliun dari Rp 71,04 triliun pada kuartal I 2017.