Senin 21 May 2018 18:20 WIB

Mandiri Syariah Targetkan Gadai Emas Rp 3 Triliun

Minat gadai emas dinilai masih tinggi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang officer gadai emas Bank Syariah Mandiri (BSM) sedang memberikan penjelasan mengenai produk Gadai Emas Mandiri Syariah kepada seorang nasabah.
Foto: Darmawan / Republikad
Seorang officer gadai emas Bank Syariah Mandiri (BSM) sedang memberikan penjelasan mengenai produk Gadai Emas Mandiri Syariah kepada seorang nasabah.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menargetkan portofolio Gadai Emas mencapai Rp 3 triliun sampai akhir 2018. Bisnis gadai dan pembiayaan emas dinilai masih memiliki prospek bagus.

Group Head Pawning Mandiri Syariah, Mahendra Nusanto, mengatakan, per 30 April 2018 portofolio Gadai Mandiri Syariah mencapai Rp 2,5 triliun. "Adapun untuk target sampai dengan Desember 2018 sebesar Rp 3 triliun," kata Mahendra saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (20/5).

Mahendra menyatakan, sampai saat ini, minat masyarakat untuk gadai emas masih tinggi. Hal itu tercermin dari omzet gadai yang terus meningkat di setiap bulannya. "Omzet bulan April 2018 sekitar Rp 2,6 triliun," ungkapnya.

Dia menambahkan, produk Gadai Mandiri Syariah dapat diakses di hampir seluruh outlet Mandiri Syariah di Indonesia. Produk tersebut dapat menjadi solusi penyediaan uang tunai secara aman, mudah dan murah.

Sekretaris Perusahaan PT Bank BRIsyariah Tbk, Indriati Tri Handayani, mengatakan, produk terkait emas bukan merupakan core bisnis BRIsyariah. Saat ini, BRIsyariah memiliki dua produk terkait emas yakni Produk gadai emas (Qard Beragun Emas/QBE) dan produk pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE).

"Dua produk ini tersedia lebih merupakan produk pelengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah," kata Indri saat dihubungi Republika.co.id, Senin (21/5).

Selama bulan Ramadhan dan lebaran ini BRIsyariah telah menyiapkan program khusus untuk produk QBE dan PKE. Program khusus bulan Ramadhan tersebut berupa biaya sewa spesial atau penurunan biaya margin gadai emas.

"Biaya sewa kami turunkan 1 persen selama jangka waktu untuk pencairan bulan Ramadhan," jelas Indri.

Indri menyebutkan, hingga April 2018 outstanding pembiayaan gadai (Qard Beragun Emas) dan pembiayaan kepemilikan emas mencapai Rp 157 miliar. Dia menargetkan outstanding sampai akhir tahun sebesar Rp 172 miliar.

Menurutnya, strategi penjualan produk gadai saat ini lebih pada memelihara nasabah eksisting. Beberapa kantor cabang yang memiliki protofolio gadai yang besar di antaranya Palembang, Surabaya, dan Malam. Wilayah pemasaran Surabaya mencakup juga Madura yang dikenal memiliki potensi gadai tinggi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement