Kamis 24 May 2018 10:24 WIB

Maskapai Penerbangan Diimbau Waspadai Letusan Merapi

Hingga pagi ini tidak ada rute yang berdampak letusan Gunung Merapi

Red: Nidia Zuraya
Visual Gunung Merapi pada Kamis pagi setelah terjadi letusan dan erupsi pada Kamis (24/5) dini hari.  Letusan berisi pijaran itu sendiri mengakibatkan hujan abu dan kabut sekitaran Magelang dan Sleman.
Foto: Dok BPPTKG
Visual Gunung Merapi pada Kamis pagi setelah terjadi letusan dan erupsi pada Kamis (24/5) dini hari. Letusan berisi pijaran itu sendiri mengakibatkan hujan abu dan kabut sekitaran Magelang dan Sleman.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso mengingatkan seluruh pemangku kepentingan penerbangan sipil di Yogyakarta untuk waspada terkait dengan letusan Gunung Merapi. Pada pada hari ini, Kamis (24/5), sekitar pukul 02.55 WIB, Gunung Merapi kembali mengalami erupsi.

Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bahwa telah terjadi letusan durasi 4 menit dengan tinggi kolom 6.000 meter arah barat dan terdengar dari semua pos pengamatan.

Menurut Notam nomor ASHTAM VAWR5415 yang dikeluarkan AirNav Indonesia pada pukul 03.56 WIB, Gunung Merapi yang berada di area FIR Ujung Pandang (WAAF) mempunyai status aktivitas merah (red alert) dengan sebaran abu vulkanis mulai dari permukaan hingga flight level 300.

Abu vulkanis juga bergerak ke barat daya dengan kecepatan 15 Knot. Informasi bersumber dari citrasatelit CVGHM dan HIMAWARI-8.

Agus Santoso mengatakan bahwa hingga Kamis (24/5) pagi tidak ada rute yang berdampak dan tidak ada rute yang ditutup maupun rute alternatif. Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta juga masih beroperasi normal.

Kendati demikian, semua pemangku kepentingan penerbangan, khususnya yang di Yogyakarta dan yang berkaitan, diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan penerbangan, baik terhadap kejadian letusan pagi tadi atau letusan lanjutan yang mungkin bisa terjadi.

Ia meminta semua pemangku kepentingan, terutama pengelola bandara, maskapai penerbangan dan AirNav Indonesia untuk terus memantau perkembangan yang terjadi secara faktual, mengingat kolom abu vulkanis yang relatif tinggi. Jika memang kondisinya tidak memungkinkan dalam hal keselamatan penerbangan, lanjut dia, semua operasional penerbangan harus ditunda.

Untuk itu, Agus juga meminta peningkatan kewaspadaan terkait keamanan dan tingkat pelayanan kepada penumpang di Bandara Yogyakarta dan yang terdampak. "Mari kita berdoa semoga letusan Gunung Merapi segera mereda dan tidak mengganggu aktivitas penerbangan, bahkan bisa menjadi berkah bagi kita semua," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement