EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog untuk bisa menurunkan harga beras yang digunakan untuk melakukan operasi pasar (OP). Menurut Darmin, langkah tersebut akan lebih efektif untuk bisa menekan harga beras di pasar.
"Kalau mau menurunkan harga lebih jauh, walaupun sudah turun sebenarnya tapi turunnya kecil, kita itu perlu menurunkan juga harga penjualan di OP. Sehingga, harganya bisa turun," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Kamis (24/5).
Selain itu, Darmin juga meminta pelaksanaan OP diperluas dan melibatkan lebih banyak pedagang. Darmin meyakini, stok beras Bulog memadai untuk melakukan OP. Hal ini karena Bulog memiliki beras baik dari serapan dalam negeri dan impor.
Sementara itu, Perum Bulog memastikan stok beras tetap aman selama periode Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1439 mendatang. Hal ini diungkapan oleh Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Karyawan Gunarso saat meninjau langsung Pergudangan Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten di Jakarta pada Kamis (24/5).
"Stok beras yang dimiliki Bulog saat ini adalah sebesar 1,3 juta ton. Ini sudah cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan sampai Lebaran nanti, bahkan prediksi kami ini lebih dari cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir, kami pastikan stok aman," katanya melalui siaran pers.
Ia menegaskan, untuk memastikan keamanan stok Ramadhan dan lebaran, Bulog saat ini tercatat memiliki 1.600 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai empat juta ton. Tidak hanya di wilayah perkotaan dan pedesaan, keberadaan gudang-gudang Bulog juga menjangkau area perbatasan.
Untuk tahun 2018, Bulog memiliki target pengadaan 2,7 juta ton setara beras. Pengadaan Bulog dari dalam negeri hingga 23 Mei 2018 telah mencapai 800 ribu ton setara beras, sedangkan realisasi impor beras telah mencapai 533 ribu ton. Adapun stok beras yang dimiliki Bulog adalah sebesar 1,3 juta ton per 23 Mei 2018.