UEKBIS.CO, JAKARTA -- Dengan beroperasinya pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka pda awal Juni 2018, penerbangan internasional dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, akan dialihkan ke bandara di Majalengka.
"Bandara Husein Sastranegara di Bandung akan tetap melayani domestik," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dilansir laman setkab.go.id, Jumat (25/5).
Rencana mengalihkan penerbangan internasional dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati, dan juga penerbangan haji tinggal finalisasi. Bandara Kertajati memiliki kapasitas hingga lim juta penumpang per tahun dengan 200 pergerakan pesawat per hari. Untuk itu PT Angkasa Pura II akan membangun perpanjangan runway pada tahun ini. Akhir 2019 direncanakan bakal rampung untuk 3.000 meter.
Budi menuturkan, penerbangan komersial di BIJB Kertajati akan dimulai pada 8 Juni 2018. Namun, jadwal tersebut justri bisa juga lebih cepat. Maskapai yang sudah tercatat akan melakukan penerbangan dari dan ke Kertajati adalag Citilink dan Lion Air. "Tapi lagi kita atur mungkin bukan dua atau tiga, mungkin bisa enam lebih," ujarnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso akan segera melakukan telaah untuk menghitung keuntungan dan kerugian dari pengoperasian dua bandara di Jawa Barat. Ada opsi yang dimungkinkan seperti Bandara Husein Sastranegara hanya untuk penerbangan dengan pesawat propeller, sementara penerbangan dengan pesawat jet dipindah ke Bandara Kertajati. Demikian juga untuk penerbangan kargo karena akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Patimban.
Saat ini, ada 19 penerbangan dari dan ke Bandara Husein, enam penerbangan di antaranya memakai pesawat propeller. "Rutenya seperti Halim-Bandung, Jogja-Bandung, Malang-Bandung, Solo-Bandung, Semarang-Bandung, dan Lampung-Bandung," jelas Agus.
Akan tetapi, lanjutnya, rencana ini akan melihat kembali dari kesiapan ruas Tol Cisumdawu, termasuk lalu lintas yang dihasilkan dari infrastruktur di Cirebon juga cukup besar.