Selasa 29 May 2018 05:50 WIB

Pertamina Laksanakan Pemboran 27 Sumur Eksplorasi

Pada kuartal pertama, Pertamina telah menyelesaikan pengeboran enam sumur eksplorasi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nidia Zuraya
Ladang Migas
Foto: Antara//Zabur Karuru
Ladang Migas

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi migas. Hal ini terlihat pada program prioritas sektor hulu yakni melaksanakan pemboran eksplorasi 27 sumur dengan target temuan sumberdaya (2C) sebesar 556 juta barel setara minyak (MMBOE).

Sampai kuartal pertama, melalui tiga anak perusahaan di sektor hulu, Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP), Pertamina Hulu Energi (PHE), dan PGE, Pertamina telah melaksanakan pengeboran enam sumur. Temuan 2C sebesar 40 MMBOE dari Sumur Merakes 2 yang merupakan kerjasama PHE dan KKKS lain.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam menegaskan Pertamina tetap agresif mengembangkan sektor hulu termasuk untuk menambah cadangan dan produksi migas. "Kinerja hulu Pertamina awal tahun ini cukup menggembirakan, cadangan migas kita terus meningkat," kata Syamsu, dalam keterangan tertulis, Senin (28/5).

PEP, lanjut Syamsu, telah menyelesaikan Survei Seismic 2D sepanjang tiga kilometer dan Survei Seismic 3D sepanjang 282 kilometer persegi. Sementara itu, PHE menemukan sumber daya 2C sebesar 40 MMBOE.

Eksplorasi migas Pertamina, menurut Syamsu, pada 2017 juga mencatat temuan cadangan migas baru di struktur Parang-1 yang merupakan bagian dari Blok Nunukan, Kalimantan Utara, tepatnya di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Struktur tersebut memiliki potensi produksi migas sebesar 569 MMBOE, masing-masing minyak sebesar 374 MMBO dan gas sebesar 1136 BCF.

"Kita patut bersyukur, karena temuan Parang jadi salah satu dari 10 besar temuan migas 2017 di Asia-Pasifik," ujar dia.

Saat ini, pemegang hak pertisipasi di Blok Nunukan terdiri dari PHE 64,5 persen, selebihnya BPRL Ventures Ind BV sebesar 12,5 persen, dan Videocon Indonesia Nunukan Inc sebesar 23 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement