Selasa 05 Jun 2018 15:08 WIB

BI Masih Buka Peluang Kenaikan Suku Bunga

Kenaikan suku bunga acuan BI mengikuti perkembangan kondisi eksternal dan internal.

Red: Teguh Firmansyah
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia membuka ruang penyesuaian suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah rencana kembali dinaikkannya suku bunga The Fed.

"Kita mengkalibrasi perkembangan di luar dan di dalam. Komponen data dependence-nya ada, tapi kita juga berikan guidance forward bahwa kita melihat adanya room suku bunga untuk disesuaikan lagi," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo usai diskusi publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/6).

Kendati demikian, Dody menampik kenaikan suku bunga acuan BI akan selalu mengikuti kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Ia menuturkan, kenaikan suku bunga acuan BI mengikuti perkembangan kondisi eksternal dan internal.

"Jadi tidak selalu one to one. Fed naik empat kali, kita naik empat kali, tidak begitu juga. Karena kita lihat bagaimana kondisi ekspektasi depresiasi itu dijaga, bagaimana overshooting tidak terjadi, dan sentimen masyarakat dijaga," ujar Dody.

Ia mengatakan, langkah BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps dalam sebulan ini adalah agar confidence masyarakat terhadap rupiah menjadi lebih baik dan mengurangi tekanan akibat kenaikan FFR yang kemungkinan terjadi pada Juni 2018 ini.

"Kalau memang diperlukan, kita akan lakukan penyesuaian lagi. Kita akan melakukan review eksternal dan domestik. Kalau itu memang berpotensi membuat tekanan rupiah ke depan overshooting, membahayakan bagi inflasi dan pertumbuhan ekonomi, kita akan lakukan penyesuaian suku bunga," kata Dody.

Dody menambahkan, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam 10 hari terakhir berkurang dari 3,2 persen menjadi 2,94 persen. "Year to date rupiah depresiasi 2,94 persen, membaik dari sebelumnya year to date 3,2 persen. Jadi terjadi apresiasi 10 hari terakhir. "Kita the best performer in Asia, jadi membuat year to date menurun," ujar Dody.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepuluh hari terakhir memang terus mengalami penguatan. Nilai tukar rupiah yang sempat menembus Rp14.200 per dolar AS, kini berada di bawah Rp13.900 per dolar AS. Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah pada Selasa mencapai 13.887 per dolar AS, sedikit melemah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai Rp13.872 per dolar AS.

Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada rapat dewan gubernur tambahan, Rabu (30/5). Peningkatan suku bunga untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua the Federal Reserve pada 13 Juni 2018.

 

"Ini merupakan kebijakan pre-emptive (antisipatif), dan ahead of the curve (selangkah lebih maju), dan frontloading untuk merespons risiko dan tekanan eksternal," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Perry juga menegaskan arah (stance) kebijakan moneter BI saat ini telah berubah menjadi "bias ketat" dari sebelumnya "normal". "Namun, kebijakan itu belum sampai ke arah 'ketat'," ujar Perry.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement