Jumat 08 Jun 2018 18:43 WIB

Bangun Pabrik, PTPN III akan Berinvestasi Rp 16 Triliun

PTPN III akan membangun pabrik minyak goreng, pabrik ban, pabrik ethanol, dan lainnya

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Perencanaan Nasional, Bambang Brodjonegoro(kiri) menyaksikan penandatanganan MOU yang dilakukan oleh CEO PINA, Eko Putro Adijayanto(tengah) dengan Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dolly P. Pulungan(kanan) di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (8/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Badan Perencanaan Nasional, Bambang Brodjonegoro(kiri) menyaksikan penandatanganan MOU yang dilakukan oleh CEO PINA, Eko Putro Adijayanto(tengah) dengan Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dolly P. Pulungan(kanan) di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (8/6).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Holding PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) berencana berinvestasi sebesar Rp 16 triliun. Hal itu akan dilakukan selama satu sampai dua tahun.

"Dana itu untuk bangun pabrik minyak goreng, pabrik ban, pabrik ethanol, dan lainnya. Itu rencana jangka pendek," ujar Direktur Utama PTPN III Dolly P Pulungan kepada wartawan di Kantor Bappenas, Jumat, (8/6).

Ia berharap pembangunan tersebut dapat mendukung pemerintah. "Kita bicara hilir, semoga bisa tumbuh seperti target Bu Menteri (BUMN)," tuturnya.

Maka dari itu, Dolly juga berharap, kebutuhan dana tersebut bisa diperoleh dari skema Pembiayaan Investasi Nonanggaran Pemerintah (PINA). Perseroan, kata dia, berupaya mencari pendanaan alternatif pasalnya sumber dana tidak bisa hanya mengandalkan perkembangan atau pun penyertaan modal dari pemerintah.

Menteri PPN/Bappenas menambahkan, pemerintah mendorong pembiayaan alternatif. Diharapkan banyak investor tertarik membantu PTPN III.

"Ada tantangan meningkatkan produktivitas di sisi hilir, maka perlu ada yang dikembangkan. Saya yakin PINA akan membantu PTPN III, karena investasi nggak murah perlu modal kuat," ujarnya pada kesempatan serupa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement