EKBIS.CO, WASHINGTON -- Departemen Keuangan AS sedang menyusun aturan yang akan memblokir perusahaan Cina untuk membeli perusahaan teknologi AS.
Surat kabar Wall Street Journal, melaporkan, Ahad (25/6), Dewan Keamanan Nasional dan Departemen Perdagangan AS juga merancang rencana untuk meningkatkan pengawasan terhadap ekspor. Tujuannya adalah untuk menjaga teknologi AS agar tidak dikirim ke Cina.
Rencana tersebut diperkirakan akan diumumkan pada akhir pekan ini, tetapi masih belum mencapai keputusan akhir. Pihak industri akan diberi kesempatan untuk memberikan masukan sebelum kebijakan itu diberlakukan.
Inisiatif ini dirancang untuk menghambat rencana Beijing dalam strategi Made in China 2025. Rencana tersebut akan menjadikan Cina sebagai pemimpin global di 10 sektor utama yang mencakup robot, pesawat terbang, dan mobil energi bersih.
AS dilaporkan berencana untuk menggunakan International Emergency Economic Powers Act of 1977 (IEEPA) untuk memberlakukan pembatasan investasi. Ini akan berlaku pada perusahaan milik negara atau perusahaan swasta Cina.
Pada 29 Mei lalu, Gedung Putih telah mengatakan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan membatasi investasi perusahaan Cina di AS, serta mengawasi ekspor barang ke Cina. Rinciannya baru akan diumumkan pada 30 Juni mendatang.
Gedung Putih juga mengatakan akan mengungkap daftar barang Cina yang tarifnya telah direvisi pada 15 Juni. Gedung Putih, Departemen Keuangan, dan Departemen Perdagangan AS belum bersedia menanggapi permintaan untuk komentar.
Sementara itu, World Economic Forum mencatat, perusahaan teknologi asal Cina, Tencent, berhasil masuk kelompok perusahaan dengan valuasi pasar lebih dari 500 miliar dolar AS. Angka itu mengalahkan valusi pasar Facebook.
Pendapatan Tencent naik 48 persen menjadi 26,8 miliar yuan didorong naiknya harga saham mereka dan kesuksesan gim Honour of Kings yang mereka produksi. Pendapatan dari gim ponsel pintar tetap dominan dengan peningkatan pendapatan 84 persen atau 18,2 miliar yuan dan pendapatan gim komputer nak 27 persen atau 14,6 miliar yuan.
Tencent tetap fokus pada produksi konten digital sebagai mesin pertumbuhan perusahaan teknologi tersebut. Meskipun saat ini Tencent juga mulai memonetisasi beberapa konten mereka untuk meraih pendapatan dari iklan. Tencent bahkan telah berinvestasi sekitar 15 miliar dolar AS untuk gim olah raga digital (e-sports).