EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (6/7) pagi bergerak melemah 19 poin. Kurs rupiah melemah menjadi Rp 14.413 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.394 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah yang kembali melemah membuka peluang pelemahan lanjutan. "Apalagi, jika sentimen yang ada kurang mampu menahan pelemahan dan tidak memberi dampak yang cukup positif mengangkat rupiah," ujar Reza, di Jakarta, Jumat (6/7).
Baca juga:
Ini Penjelasan Bank Indonesia Mengapa Rupiah Terus Melemah
JK: Manfaatkan Pelemahan Rupiah untuk Dorong Ekspor
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, laju rupiah kembali melemah tipis setelah sempat menguat. Pergerakan sejumlah mata uang Asia yang melemah dinilai memberikan imbas negatif pada rupiah.
Dari dalam negeri pun terlihat belum adanya sentimen yang cukup signifikan untuk mengangkat rupiah sehingga kenaikan sebelumnya kembali diuji. Aksi menahan diri dari pelaku pasar menjelang pengenaan tarif terhadap sejumlah barang-barang impor Cina berimbas pada pergerakan sejumlah mata uang yang cenderung "flat".
Sementara itu, pergerakan mata uang yuan Cina (CNY) masih bertahan positif meski hanya naik tipis seiring masih adanya imbas dari langkah People's Bank of China yang melakukan upaya untuk menahan pelemahan mata uang tersebut dengan mempertahankan yuan pada tingkat yang stabil dan masuk akal serta arus modal yang masih terkendali.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 14.405-14.369," ujar Reza.