Rabu 11 Jul 2018 21:07 WIB

Pelemahan Rupiah Kerek Harga Pakan Ternak

Harga pakan ternak yang impor menjadi lebih mahal karena pelemahan rupiah.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petani menjemur jagung pakan ternak saat panen di kebun miliknya di Desa Lueng Baro, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Rabu (30/5).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Seorang petani menjemur jagung pakan ternak saat panen di kebun miliknya di Desa Lueng Baro, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Rabu (30/5).

EKBIS.CO, BANDUNG--Tingginya harga pakan yang berdampak pada peningkatan harga telur ayam diakui pengusaha makanan ternak. Jatuhnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berdampak langsung pada bahan baku.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan, pada Januari Rupiah berada di angka Rp 13.500 namun kini mencapai Rp 14.300 hingga Rp 14.400.

"Bahan baku yang memang impor," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (11/7).

Salah satu bahan baku impor yang digunakan sebagai komposisi pakan ternak adalah bungkil kacang kedelai.

"Bungkil kedelai harganya naik," kata dia. Namun ia tidak mengetahui pasti angka kenaikan bahan tersebut.

Ia menjelaskan, komposisi pakan ternak terdiri dari jagung (40-50 persen) sebagai sumber karbohidrat, bungkil kacang kedelai (25 persen) sebagai sumber protein, meat bone meal (3-5 persen), rice ban atau bekatul (3-5 persen) dan lainnya termasuk premix mineral. Gandum juga kerap kali digunakan namun jika harganya cukup baik. Komposisi gandum dalam pakan sebanyak 3 persen hingga 5 persen.

Tingginya bahan baku dari impor ini menyebabkan beberapa pengusaha terpaksa menaikkan harga pakan.

"Pengusaha menaikkan Rp 250 hingga Rp 300 per kg," ujarnya.

Namun banyak pula yang tidak melakukan tambahan harga demi menjaga konsumen. Ia pun membantah jika produsen pakan menurunkan kualitasnnya demi menjaga besaran profit yang didapat. Menurut Desianto, pengusaha memilih mengurangi profit yang didapat dibanding kehilangan konsumen.

Ia menambahkan, harga pakan dijual rata-rata Rp 7.200 per kg untuk pakan ayam pedaging dan Rp 6.300 hingga Rp 6.500 per kg untuk ayam petelur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement