EKBIS.CO, PALEMBANG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantah telah mengambil alih proyek enam ruas tol dalam kota DKI Jakarta. Sejak awal, urusan tol memang berada di pemerintah pusat.
”Tidak ada itu (ambil alih). Mohon dicek lagi apa bahasanya seperti itu. Tol itu urusannya dari dulu BPJT dan PUPR, bukan dengan pemda," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjawab pers ketika kunjungan Presiden Jokowi ke Jakabaring Sport City Center Palembang, Sabtu (14/7).
Basuki melanjutkan, siapapun yang hendak membuat jalan tol yang juga merupakan bagian dari jalan nasional maka berurusan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. "Jika terkait dengan enam ruas tol DKI Jakarta, perkembangan terakhir sesuai Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tanggal 15 Juni 2017 termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Basuki.
Alasan masuk PSN, antara lain, supaya ada dana talangan pemerintah untuk pembebasan lahan dan akan dimulai proyeknya pada 2018/2019. Basuki menegaskan, jika ada pemda menolak jalan tol seharusnya ada surat resmi kepada BPJT PUPR.
"Nah hal itu tidak ada karena urusan tol memang dengan pusat dalam hal ini BPJT," katanya.
Basuki menambahkan Kemenpupera mendapatkan informasi bahwa penanggung jawab proyek itu akan memberikan klarifikasi ke publik pekan depan. "Ini mungkin adalah salah pengertian," kata Basuki.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan enam proyek tol dalam kota telah diambil alih oleh pemerintah pusat. Proses pengambilalihan dilakukan dua bulan usai pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Kami di dalam kampanye kemarin menegaskan tidak akan meneruskan enam proyek tol dalam kota. Kampanye selesai 15 April, kami menang. Lalu, proyek ini diambil alih oleh pemerintah pusat," kata Anies di Mesjid Fatahillah Tanah Abang Jakarta Pusat (13/7).
Enam ruas tol
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), proyek enam ruas tol dalam kota terdiri dari tiga tahap pembangunan. Total panjang enam ruas tol dalam kota adalah 69,7 km dengan nilai investasi Rp 41,17 triliun.
Proyek ini terdiri atas ruas tol Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer, ruas tol Sunter-Pulo Gebang 9,44 kilometer, dan ruas tol Duri-Pulo Gebang-Kampung Melayu 12,65 kilometer. Kemudian, ruas tol Kemayoran-Kampung Melayu 9,6 kilometer, ruas tol Ulujami-Tanah Abang 8,7 kilometer dan ruas tol Pasar Minggu-Casablanca 9,16 kilometer.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, keenam ruas tol tersebut seluruhnya akan dibangun melayang (elevated).
Tol ini dibangun untuk menampung lalu lintas Jakarta di masa mendatang yang diperkirakan terus bertambah.
Meski sempat diisukan batal dikerjakan, proyek ini terus berjalan dan saat ini sudah masuk tahap konstruksi pada seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang sepanjang 9 km.