Selasa 17 Jul 2018 10:35 WIB

IHSG Masih Betah di Zona Merah

IHSG dibuka melemah ke posisi 5.881,79

Red: Nidia Zuraya
Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus bergerak melemah dan belum beranjak dari zona merah. IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (17/7) dibuka melemah sebesar 23,37 poin atau 0,4 persen ke posisi 5.881,79.

IHSG dibuka melemah sebesar 23,37 poin atau 0,4 persen ke posisi 5.881,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,92 poin (0,64 persen) menjadi 925.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji mengatakan, pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat pada kuartal kedua menjadi faktor penyebab melemahnya IHSG. Produk Domestik Bruto (PDB) Cina sendiri tumbuh 6,7 persen pada kuartal II 2018, lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya 6,8 persen.

Data tersebut tampaknya membebani bursa saham regional Asia termasuk Indonesia, yang juga menimbulkan kekhawatiran investor tentang dampak perang perdagangan Cina-AS terhadap pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Selain itu, masih terbatasnya sentimen domestik, walaupun neraca perdagangan Juni yang surplus 1,7 miliar dolar AS, belum mengerek IHSG ke zona hijau.

"Sentimen eksternal masih begitu kuat," ujar Nafan.

Sebelumnya pada Senin kemarin, IHSG banyak menghabiskan waktu di zona merah sepanjang hari. Bursa regional sendiri pada Selasa ini di antaranya indeks Nikkei naik 108,59 poin (0,48 persen) ke 22.705,94, indeks Hang Seng turun 288,13 poin (1,01 persen) ke 28.251,53, dan Straits Times melemah 2,07 poin (0,06 persen) ke posisi 3.230,72.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement