Kamis 20 Jul 2017 14:12 WIB

Agar Tak Dibajak, UKM Harus Miliki Hak Cipta

Pengajuan hak cipta bisa dilakukan secara kolektif.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
UMKM.
Foto: Republika/Prayogi
UMKM.

EKBIS.CO,  BANJARMASIN -- Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mendaftarkan hak cipta produknya. Hal tersebut penting dalam menjaga merek dan menghindari penjipalakan maupun pembajakan pihak lain.

"Produk kita pasti memiliki ciri khusus atau merek yang menjadi andalan dalam pemasaran. Ini jangan sampai dibajak pihak lain," kata Ketua Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bintang Puspayoga, pada sosialisasi sinergi program Kemenkop dan UKM dengan Deskranas dan TP PKK di Banjarmasin, Kamis (19/7).

Untuk menjaga agar produk atau merek kita tidak dibajak pihak lain, Bintang mengajak para perajin di Dekranasda Kalsel dan pelaku UKM mendaftarkan merk mereka. Menurutnya, manfaat memiliki merek yang dilindungi dan terdaftar akan mampu memberikan kepastian hukum, produk usaha memiliki identitas yang unik dan berbeda dengan produk atau usaha lainnya. 

Ia memastikan, untuk pendaftaran hak cipta ini bisa dikakukan secara kolektif. "Kalau pendaftaran kolektif bisa gratis karena disubsidi pemerintah," ujar dia.

Istri dari Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga ini juga mengingatkan agar pelaku UKM dan perajin binaan Dekranasda memanfaatkan bantuan permodalan yang disiapkan pemerintah. Tahun ini, suku bunga KUR turun dari sembilan persen menjadi tujuh persen. 

 

Penggosokan Intan

Dalam kesempatan tersebut Bintang menyempatkan mengunjungi Pusat Informasi dan Penggosokan Intan di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Perajin penggosokan intan di Kalsel ini merupakan binaan Bank Indonesia (BI).

Sebagai daerah penghasil batu permata, lanjut Bintang, apa yang dilakukan BI sangat berarti sekali bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemasaran intan. Pembinanaa perajin semacam ini menunjukkan adanya kepedulian dari seluruh stake holder terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.

"Kami berterima kasih sekali kepada BI dan semua kalangan yang peduli pada perajin di daerah. Bukan hanya kerajinan intan, tapi juga kerajinan lainnya. Ini menjadikan kami semakin giat dalam berkreasi," katanya.

Pada kunjungan ini, ia menyaksikan secara langsung proses penggosokan intan dari yang masih berwujud bongkahan hingga menjadi perhiasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement