EKBIS.CO, JAKARTA -- Hasil rapat terbatas antara Presiden Joko Widodo dan Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebutkan agar PT Pertamina (Persero) membeli seluruh produksi siap jual (lifting) minyak mentah yang diproduksi oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Untuk memudahkan langkah Pertamina ini pemerintah akan segera mengeluarkan payung hukumnya.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan bahwa Kementerian ESDM akan segera memfasilitasi regulasinya. "Presiden Jokowi memberi beberapa arahan terkait program peningkatan devisa di sektor ESDM," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8).
Salah satu arahannya adalah dari sektor minyak dan gas bumi. Hasil Ratas meminta agar Pertamina membeli seluruh lifting minyak bumi yang diproduksi oleh KKKS.
"Hasil Ratas minta supaya lifting minyak di KKKS dibeli seluruhnya oleh Pertamina. Ini akan bisa mengurangi impor kita. Ini akan difasilitasi regulasinya dan berlaku secepatnya," ujar Agung.
Baca juga, Produksi Minyak Pertamina Masih Kalah Dibanding Negara Lain
Sementara itu VP Coorporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan BUMN sektor migas ini siap membeli semua minyak mentah dari KKKS. Pertamina menilai proses membeli langsung lifting minyak dari KKKS jauh lebih memudahkan dan menghemat ongkos Pertamina.
Sebab, kata Adim proses membeli langsung tanpa harus melakui skema impor ini membuat Pertamina bisa menyeimbangkan devisa dan nilai tukar. Disatu sisi, jika memakai skema impor, Pertamina harus menyiapkan ongkos lebih untuk membawa minyak dari luar negeri menggunakan kapal.
"Kalau langsung beli dari lifting kan, tidak usah dikapalin lagi. Langsung masuk ke kilang," ujar Adim, Rabu (15/8).
Adim juga mengatakan, Pertamina tetap akan membeli minyak mentah dari KKKS ini melalui mekanisme pasar dan harga pasar yang dipatok saat ini. Ia menilai, sama saja, ketika Impor, Pertamina juga membeli dengan harga yang sama.
Adim juga menjelaskan, meski minyak mentah memiliki spesifikasi yang berbeda beda, namun secara kemampuan kilang, kilang yang dimiliki oleh Pertamina cukup dan sesuai untuk menampung minyak mentah produksi KKKS ini.
"Spesifikasi minyak mentah yang diproduksi KKKS sesuai dengan kemampuan kilang Pertamina," tutur Adim.
Adim berharap dengan adanya kebijakan ini maka bisa membuat Pertamina lebih hemat kedepan. "ICP kan harga rata rata. Jadi, bisa lebih murah, karena transportasi kita gak hitung. Harapannya bisa menghemat ya. Kedua, yang paling penting devisa nggak keluar," ujar Adim.