EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk pada semester pertama tahun ini mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 92,7 triliun di bulan Juni 2017 menjadi Rp 103,2 triliun di bulan Juni 2018. Kredit tersebut berasal dari seluruh segmen baik Ritel maupun Korporasi.
Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, Bank tetap memfokuskan pertumbuhan kredit secara selektif bagi nasabah dengan kualitas kredit yang baik berlandaskan asas prudensi. "Pertumbuhan kredit yang cukup kuat ini mendorong peningkatan pendapatan bunga sebesar 3 persen yoy menjadi Rp 2,8 triliun pada akhir semester I-2018," ujar Ridha dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (15/8).
Baca juga, BTN Perbesar Peluang Pembiayaan 600 Ribu Unit Perumahan
Kualitas aset produktif menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan net di bulan Juni 2018 sebesar 4,3 persen dan 1,5 persen. Rasio NPL membaik dibandingkan dengan Desember 2017 sebesar 4,6 persen dan 1,7 persen maupun Juni 2017 yang sebesar 4,7 persen dan 1,8 persen.
Prinsip kehati-hatian yang diterapkan Bank dalam pencadangan kerugian penurunan nilai ditunjukkan dengan rasio NPL coverage yang terus meningkat dari 166 persen di Juni 2017, menjadi 191 persen di Desember 2017 dan 211 persen di Juni 2018. "Ini selaras dengan upaya perseroan untuk terus menjaga dan memperbaiki kualitas asetnya melalui penagihan, restrukturisasi dan likuidasi kredit bermasalah secara intensif," kata Ridha.
Beban operasional di semester pertama tahun ini relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba Bersih setelah Pajak (PAT) pada semester pertama 2018 tercatat sebesar Rp 289 Miliar.
Likuiditas bank terjaga baik dan relatif stabil dengan dicatatnya Loan to Deposit Ratio sebesar 86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dana murah (CASA) naik sebesar empat persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.